Nomor handphone pelapor yang meminta pertolongan juga mendadak tidak bisa dihubungi.
Burhan dan kedua temannya, kemudian kembali ke Mako Godean.
Sesampainya di markas Godean, Burhan mendapati Triyono bertelanjang dada, bagian leher terkalung lakban dan beberapa tubuhnya luka lebam.
Saat itulah dia mendapatkan cerita dari Triyono jika markas telah disatroni rampok.
"Dari keterangan sementara Pak Triyono, pelaku membawa senpi sama celurit. Senpi ditodongkan di bagian sini (belakang telinga) terus," katanya.
Setelah menganiaya korban, kawanan perampok kabur membawa handphone, tas kerja berisi dompet, uang dan surat-surat penting.
Kasus perampokan disertai penganiayaan di markas Damkar Godean ini dalam penanganan pihak Kepolisian.
Panit Reskrim Polsek Godean, Ipda Sumantri menyampaikan, begitu mendapat laporan, pada dinihari pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan, korban sempat dianiaya dan dibekap mulutnya.
"Saat anggota polisi sampai TKP. Korban terlihat ada kalungan lakban warna putih bening. Menurut keterangan korban, korban ini sempat diplester mulutnya," kata Sumantri.
Korban juga dianiaya oleh para pelaku hingga menyebabkan korban mengalami luka memar di bagian tubuhnya.
Perkara ini masih dalam penyelidikan.
"Kami saat ini melakukan penyelidikan. Kita mencari petunjuk, rekaman CCTV ataupun saksi lain mungkin ada kaitannya dengan kejadian tersebut," ujar Sumantri.
Ditutup Sementara
Operasional markas Damkar Godean, Kabupaten Sleman sementara ditutup pasca disatroni oleh kawanan perampok bersenjata tajam.