TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Di tengah suramnya ekonomi Eropa, kemerosotan etik moral politik Amerika di tengah masyarakat global, Rusia membuat lompatan menarik.
Bulan depan, Rusia akan menjadi tuan rumah KTT BRICS+ di Kota Kazan. Ini forum global yang bakal menyedot minat dan perhatian begitu banyak negara berkembang.
Sebagai pemanasan, Rusia menggelar Forum Ekonomi Timur di Vladivostok, akhir pekan lalu. Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim tampil sebagai sosok dari Asia Tenggara.
Sementara Wakil Presiden China Han Zeng mewakili Asia Timur dan kekuatan ekonomi terkuat di dunia saat ini.
Forum ini menjadi begitu menarik karena memperlihatkan agenda jangka panjang Rusia, fokus mengembangkan kerja sama ke kawasan timur jauh.
Forum Ekonomi Timur itu memilih tema “Timur Jauh 2030 : Menggabungkan Kekuatan untuk Menciptakan Potensi Baru.”
Baca juga: Vladimir Putin : Kami Melakukan Segalanya untuk Mendukung Palestina dan Rakyat Palestina
Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Cium Alquran Saat Resmikan Masjid Nabi Isa di Chechnya
Baca juga: Inilah Deretan Negara yang Ingin Bergabung Dengan BRICS, Saingan Utama Dominasi AS
Bagi Putin, melihat potensi Asia adalah melihat masa depan. Di wilayah ini ada industri, ada pasar, ada sumber daya alam, dan ada kekuatan tersembunyi lain yang luar biasa.
Pesan dari panggung tiga tokoh itu adalah Rusia-Tiongkok-ASEAN sepakat menjalin kemitraan yang setara dan adil.
Rencana besar kemitraan ini akan membentang dari wilayah Arktik hingga Jalur Sutera Asia. Rusia memiliki Rute Laut Utara (NSR) dengan pengembangan pelabuhan Murmansk.
Omzet NSR menurut Vladimir Putin dalam paparannya, sudah mencapai rekor lima kali lebih besar, dan terus bertambah, jika dibandingkan dengan masa Uni Soviet.
Semua angka mengenai Timur Jauh dan Arktik sangat mengejutkan. Timur Jauh adalah kawasan makro strategis yang menempati tidak kurang dari 41 persen wilayah Federasi Rusia.
Sementara Arktik adalah harta karun sumber daya alam yang sangat besar, yang terkait dengan potensi NSR.
Di area ini mencakup 17 persen produksi minyak Rusia, 83 persen produksi gas dan menyimpan cadangan emas, batu bara, nikel, tembaga, kobalt, logam golongan platina, dan berlian yang sangat besar.
Jadi bagi Putin, ini tidak mengherankan jika mimpi kolonialis barat yang berulang untuk menyerang, memecah belah, dan menjarah Rusia adalah bagian dari obsesi penguasaan Arktik.
Perang Ukraina dipertahankan sekuat tenaga, dengan maksud menimbulkan kekalahan strategis Rusia.