Berita Bisnis Terkini

Pertamina Tambah Suplai LPG 3 Kg di Jateng dan DIY Selama Libur Panjang Iduladha

Penulis: Christi Mahatma Wardhani
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi stok LPG atau Elpiji subsidi 3 KG.

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah melakukan penguatan stok liquified petroleum gas (LPG) 3 kg di seluruh sub agen atau pangkalan di Jawa Tengah dan DIY selama Iduladha , periode 15-18 Juni 2024.

Penguatan stok LPG tersebut bertujuan untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi energi di masyarakat selama libur panjang.

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Region Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho mengatakan Pertamina Patra Niaga telah mempersiapkan tambahan suplai LPG 3 kg sebesar 6,5 persen dari rata-rata harian normal.

“Tambahan suplai tersebut total 388 ribu tabung untuk Jateng dan DIY. Sebanyak 346 ribu tabung untuk Jateng dan 42 ribu tabung untuk DIY,” katanya.

Kebutuhan LPG bersubsidi di wilayah Jawa Tengah dan DIY dipasok dari 110 Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE), 824 Agen LPG, dan 61.085 Pangkalan/Outlet sebagai lembaga penyalur produk LPG Pertamina yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Tengah dan DIY.

Baca juga: Industri Pariwisata Meminta Ada Penambahan Kuota Solar di Yogyakarta, Begini Respon Pertamina

“Di antara jumlah pangkalan/outlet tersebut, sebanyak 6.108 outlet/pangkalan siaga, yakni tetap buka meskipun pada hari libur,” sambungnya.

Ia menyebut konsumsi LPG 3 kg di DIY saat ini adalah sebesar 171 ribu tabung per hari. Angka tersebut 5,5 persen di atas dari konsumsi normal sebesar 162 ribu tabung per hari.

Sementara konsumsi LPG 3 kg di Jawa Tengah saat ini adalah sebesar 1,38 juta tabung per hari. Angka tersebut 4,0 persen di atas dari konsumsi normal sebesar 1,33 juta tabung per hari.

Selain itu, Pertamina juga melakukan penguatan stok LPG Non PSO sebagai barang substitusi LPG 3 Kg bersubsidi di outlet dan Pangkalan LPG 3 Kg.

Pihaknya mengimbau agar agar masyarakat senantiasa menggunakan LPG 3 kg bersubsidi sesuai dengan peruntukannya yaitu rumah tangga miskin, usaha mikro, petani sasaran, dan nelayan sasaran. 

“Selain dari kelompok tersebut dapat menggunakan produk LPG non subsidi yang saat ini tersedia dalam kemasan Bright Gas 5,5 kg, 12 kg, dan 50 kg. Usaha-usaha seperti usaha batik, usaha binatu, hotel, restoran, usaha peternakan, usaha pertanian (di luar petani sasaran), usaha tani tembakau, dan usaha jasa las, tidak boleh menggunakan LPG subsidi,” pungkasnya. ( Tribunjogja.com )

Berita Terkini