Andika menyebut, jika program Tapera diberlakukan harus diimbangi dengan kenaikan gaji.
Sehingga hal program tersebut tidak memberatkan pekerja swasta seperti dirinya.
"Saya ndak mau. Gaji kami saja di Jogja sangat minim. Kalau harus ada iuran Tapera itu sangat memberatkan," katanya.
"Kecuali kalau ada kenaikan gaji buat itu (Tapera) tapi kan gak mungkin," imbuh laki-laki asal Kulon Progo ini.
Andika merasa program Tapera sangat berat, terlebih lagi untuk dirinya yang setiap harinya harus menyisihkan uang transportasi dari gajinya untuk perjalanan Kulon Progo-Kota Yogyakarta. ( Tribunjogja.com )