Kuliner Jogja

Santap Kuliner Cita Rasa Legendaris Bubur Yu Ngademi di Pasar Ngasem Yogyakarta

Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho
Editor: Kurniatul Hidayah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warung Makan Yu Ngademi yang terletak di Pasar Ngasem merupakan salah satu kuliner legendaris di Kota Yogya.

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - DI Yogyakarta tak hanya terkenal dengan wisata budaya dan alamnya yang memukau, tetapi juga kekayaan kulinernya yang menggoda selera.

Di antara deretan hidangan lezat yang memanjakan lidah, Warung Makan Yu Ngademi di Pasar Ngasem menjadi salah satu legenda kuliner yang wajib dicoba.

Didirikan pada tahun 1983 oleh Yu Ngademi yang kini berusia 67 tahun, warung ini telah menjadi langganan para pecinta kuliner selama lebih dari 4 dekade.

Baca juga: Rekomendasi Kuliner: Kelezatan Sop Ayam Mowo yang Disajikan di Wajan Tanah Liat dan Anglo

Awalnya, warung ini terletak di sebelah barat pasar, berdampingan dengan pasar burung. Kini, setelah direlokasi, Warung Makan Yu Ngademi menempati lokasi yang lebih luas di timur Pasar Ngasem.

Bubur krecek dan bubur kelor menjadi menu utama di Warung Makan Yu Ngademi. Selain itu, tersedia pula nasi dengan berbagai lauk seperti ayam goreng, ikan, telur, tempe, dan lainnya. Namun, bubur tetap menjadi primadona yang selalu digemari pengunjung.

"Awalnya saya jualan bubur krecek, setelah pindah ke sini baru tambah bubur kelor," ungkap Yu Ngademi.

Bubur panas yang disiram dengan krecek dan kuah gurihnya siap menggoda selera. Bubur kelor pun tak kalah lezat, biasanya disajikan dengan telur asin atau telur dadar goreng. Harganya pun ramah di kantong, mulai dari Rp8.000 untuk bubur krecek saja, Rp12.000 untuk bubur krecek telur, dan Rp16.000 untuk nasi ayam.

Menjelang akhir pekan, Warung Makan Yu Ngademi menghadirkan menu yang lebih lengkap untuk menyambut pengunjung yang lebih ramai.

Menu tambahan ini meliputi acar gurame, tuna sambal, pepes tuna, kikil, dan masih banyak lagi.

"Sehari biasa habis 3,5 kilogram bubur dan nasi 12 kilogram. Kadang tambah dan masak lagi," katanya.  

Tri Fauzi, salah satu pelanggan setia Warung Makan Yu Ngademi, mengaku telah sering mengunjungi warung ini sejak masih berlokasi di sebelah barat pasar. Ia menyukai cita rasa khas bubur Yu Ngademi yang mencerminkan kekayaan kuliner Jawa.

"Saya memang suka bubur, dan bubur di sini cocok untuk sarapan pagi. Buburnya khas Jawa dengan krecek, telur, dan teh nasgitel, benar-benar enak," kata Tri Fauzi,

Salah satu daya tarik Warung Makan Yu Ngademi adalah sistem prasmanan yang diterapkannya.

Pengunjung bebas mengambil makanan yang disajikan di meja yang luas, memilih lauk pauk sesuai selera.

Suasananya pun hangat dan bersahabat, membuat pengunjung merasa nyaman saat menyantap hidangan di sini.

"Sejak lama saya sering ke sini waktu masih belum dibangun di sini saya sudah sering berkunjung. Cocok dengan masakannya makanya jadi langganan sertia. Sejak tahun 80 an saya sudah sering ke sini. Pindah sini semakin luas ya tambah nikmat," pungkasnya. (HAN)

Berita Terkini