“Kalau saya baca di rekomendasi UNESCO itu kan paling tidak 2 persen, kita masih ada di range 0,3-0,6,” tambahnya.
Tak hanya soal pendidikan, buku ini juga memuat pemikiran soal kesiapan masyarakat dalam menerima perkembangan teknologi juga menjadi isu penting.
Kecepatan laju informasi dan kemudahan aksesnya membuat jaringan informasi mustahil dapat disaring.
Lalu di lain sisi, masyarakat masih tergolong rentan untuk dapat melakukan pemilahan informasi dalam media digital yang diakses.
Fenomena ini memunculkan problematika yang lebih serius, yaitu persebaran hoaks, misinformasi, bahkan penipuan berbasis AI. ( Tribunjogja.com )