Alun-alun Kidul Yogyakarta juga akrab disebut Alkid. Seperti alun-alun di berbagai daerah, Alkid juga menjadi tempat publik yang selalu ramai digunakan untuk berkumpul banyak orang.
Alun-alun Kidul Yogyakarta merupakan tanah lapang yang luas dengan ciri khas dua beringin di tengah alun-alun. Sekelilingnya digunakan untuk berbagai kegiatan, mulai berdagang makanan, tempat nongkrong, hingga beraneka hiburan rakyat.
Sejarah Alkid Jogja seperti dilansir dari situs Kemdikbud, dahulunya merupakan tanah berpasir yang melambangkan panca indra manusia yang belum sempurna atau belum teratur sehingga butuh sesuatu untuk bisa diatur.
Alkid dulu berfungsi sebagai tempat prajurit berlatih. Selain itu, Alkid juga menjadi jalur yang dilewati dalam prosesi upacara pemakaman jenazah raja atau sultan menuju Pajimatan, Imogiri.
3. Masjid Gedhe Kauman
Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, yang dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I pada 29 Mei 1773, merupakan simbol harmonisasi sisi kebudayaan khas Kerajaan Yogyakarta yang sarat perjalanan sejarah dengan religiusitas masyarakatnya.
Selain sebagai sarana beribadah bagi keluarga raja dan rakyatnya, masjid yang juga dikenal sebagai Masjid Raya Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut dibangun sebagai kelengkapan Kerajaan Islam Ngayogyakarta Hadiningrat.
Setiap tahun, masjid ini juga menjadi tempat salat Idulfitri. Maka, bagi Anda yang berminat salat Idulfitri di sini, Anda perlu datang pagi hari agar tetap mendapat tempat di pelataran masjid.
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )