Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Transformasi digital yang terakselerasi karena pandemi COVID-19 menjadi peluang besar yang bisa dimanfaatkan oleh UMKM untuk tumbuh.
Diperlukan kolaborasi berbagai sektor, mulai dari pemerintah, akademisi, swasta, dan seluruh pihak agar bisa mendorong UMKM naik kelas.
Kabid Layanan Kewirausahaan UKM Dinas Koperasi UKM DIY, Wisnu Hermawan mengatakan Pemerintah Daerah (Pemda) DIY bersama DPRD DIY telah menelurkan regulasi Perda Pemberdayaan Ekonomi Kreatif dan Perlindungan Usaha Mikro Kecil, sejak 2017 lalu.
Secara regulasi, pemerintah telah memberikan dukungan yang luas kepada pelaku UMKM, mulai dari insentif hingga memendapat prioritas dalam pendampingan.
Hadinya SiBakul dapat memotret postur UMKM di DIY dan menjarung hampir 350ribu UMKM. Menurut pemetaan SiBakul, 90 persen UMKM di DIY merupakan usaha mikro.
"Jadi pelaku usaha di DIY ini didominasi usaha mikro. Terus apa? Kami ingin yang mikro ini naik kelas tidak harus jadi kecil, terus menengah. SiBakul punya kebijakan sendiri sebagai dukungan untuk naik kelas, namanya jejaring laba-laba SiBakul," katanya dalam Rembug SiBakul, Minggu (24/03/2024).
"Ada enam aspek jejaring laba-laba SiBakul, SDM, kelembagaan, produksi, keuangan, pemasaran, hingga digitalisasi. Masing-masing aspek dipotret, untuk melihat potensi UMKM. Melalui jejaring laba-laba ini harapannya UMKM bisa berkembang. Misal dari kelembagaan, belum terdaftar OSS, belum punya NIB, tentu tidak bisa mengakses perbankan (KUR). Sehingga legalisasi berusaha diprioritaskan," sambungnya.
Baca juga: UMKM DIY Didorong Melek Digital agar Bisa Tembus Pasar Ekspor
Menurut dia, kolaborasi berbagai stakeholder sangat penting. Mengingat penganggaran pemeritah melalui APBD tidak besar.
Sehingga pihaknya perlu melakukan kurasi, agar meski alokasi kecil namun memiliki dampak yang signifikan.
"Fenomena perkembangan UMKM yang arahnya pendampingan, tidak selamanya dilakukan pemerintah sendirian. Dibutuhkan akademisi, praktisi, legislatif, perbankan, swasta, media, untuk nyengkuyung pada visi misi yang sama, agar membangkitkan gairah ekonomi kita (DIY) dan mendorong UMKM naik kelas," lanjutnya.
Anggota Komisi B DPRD DIY, Heri Dwi Haryono menerangkan pemulihan ekonomi DIY akibat pandemi COVID-19 sangat luar biasa.
Hal ini karena masyarakat dan pelaku UMKM dapat beradaptasi dengan transformasi digital.
"Pemulihan ekonomi DIY cepat. Pertumbuhan pelaku UMKm sangat luar biasa, masyarakat juga pintar menangkap peluang yang ada. Sebelumnya menggunakan sistem tradisional, sekarang semua dengan genggaman (gawai), sehingga bisa menjangkau lebih luas. Ini karena transformasi teknologi," terangnya.
Heri sepakat kolaborasi menjadi kunci percepatan transformasi UMKM yang berkelanjutan.