TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pemerintah DIY terus memonitor situasi harga hingga ketersediaan pangan selama Ramadan hingga Idulfitri nanti.
Sebab situasi tersebut bisa berpengaruh pada tingkat inflasi .
Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA), Sekretariat Daerah (Setda) DIY, Yuna Pancawati mengatakan tingkat inflasi saat ini masih terbilang rendah.
"Saat ini kisarannya sekitar 2,75 persen," ungkap Yuna usai pemantauan bahan pangan di Pasar Wates , Kulon Progo , Jumat (22/03/2024).
Menurutnya, tingkat inflasi ini bahkan lebih rendah secara signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sebab di 2023 lalu tercatat inflasi mencapai 6,49 persen.
Yuna menilai penurunan tersebut tak lepas dari upaya Pemerintah DIY hingga seluruh Pemerintah Kabupaten (Pemkab).
Terutama menjaga kestabilan harga hingga persediaan bahan pangan.
"Termasuk di Kulon Progo ini, kami lihat ketersediaan bahan pangannya sudah mencukupi," jelasnya.
Baca juga: Pemkab Gunungkidul Bahas Upaya Optimalisasi Pengendalian Inflasi Jelang Ramadan dan Idulfitri
Menurut Yuna, distribusi bahan pangan juga masih cukup lancar selama Ramadan, termasuk di Kulon Progo .
Sebab terlihat dari harga sejumlah komoditas yang mulai turun setelah sempat mengalami kenaikan.
Meski begitu pihaknya berupaya keras agar tingkat inflasi tetap terjaga di kisaran 2 persen.
Salah satunya gencar melakukan operasi pasar ke masyarakat.
"Tapi kami optimistis tingkat inflasi 2 persen ini bisa bertahan sampai Idulfitri usai," kata Yuna.
Adapun Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY melakukan pemantauan bahan pangan ke beberapa lokasi di Kulon Progo .
Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo , Ni Made Dwipanti Indrayanti turut mendampingi.
Ia mengklaim jika tidak ada masalah pada ketersediaan bahan pangan di wilayahnya.
Namun pihaknya tetap akan terus memonitor kondisi pasar, termasuk stabilitas harganya.
"Apalagi fenomena permintaan masyarakat sulit diprediksi, sehingga perlu kajian mendalam," ujar Made.( Tribunjogja.com )