TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - SMK Yayasan Pendidikan Kejuruan dan Ketrampilan (YPKK) 2 Sleman memperoleh program SMK Pusat Keunggulan (PK), khususnya kompetensi keahlian kuliner.
Melalui program ini, sekolah mendapatkan bantuan dari pemerintah senilai Rp 1 miliar berupa gedung ruang praktik siswa di Jalan Turi Wadas, beserta fasilitas pendukung berstandar industri.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Sekolah SMK YPKK 2 Sleman, Umi Maslakhah dalam kegiatan "Dialog Interaktif Penguatan SMK Pusat Keunggulan DIY" dengan narasumber Direktur Sekolah Menengah Kejuruan Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Wardani Sugiyanto.
"Kami ucapkan terima kasih atas amanah yang diberikan berupa bantuan program SMK Pusat Keunggulan, ini sangat bermanfaat sekali," kata Umi Maslakhah, Sabtu (2/3/2024)
Dengan predikat tersebut, jelas Umi, sekolah dapat melaksanakan proses pembelajaran yang diselaraskan dengan dunia usaha dan industri.
Kegiatan pembelajaran itu didukung dengan fasilitas baru berupa gedung unit 2 SMK YPKK 2 Sleman di Jalan Turi Wadas Sleman seluas 840 m2, melalui program bantuan pemerintah SMK PK skema reguler baru 2023 senilai Rp 700 juta dan dilengkapi dengan peralatan kitchen senilai Rp 300 juta serta ruang resto yang sudah berstandar industri.
"Di gedung baru digunakan sebagai ruang praktik siswa (RPS) dilengkapi dengan peralatan kitchen senilai 300jt dan ruang resto yang berstandar industri,"jelas dia.
Pada tahun 2024,SMK YPKK 2 Sleman telah berhasil melakukan ujian kompetensi keahlian dengan fasilitas ruang kelas baru, bahkan didukung dengan peralatan yang berstandar industri.
Baca juga: UAA Tingkatkan Mutu Pelayanan untuk Menuju Universitas Kelas Dunia Melalui ISO 90001:2015
"Alhamdulillah, terkait dengan uji kompetensi keahlian dan pelaksanaan PKL reguler, untuk anak-anak jurusan kuliner setelah PKL semua mendapatkan pekerjaan, langsung dipesan dari dunia usaha dan industri,"ungkap dia.
Ketua YPKK DIY Pudjiarti mengutarakan, melalui program ini menjadi motivasi untuk berbenah agar dapat menyajikan layanan yang terbaik bagi siswa dan masyarakat.
"Kami akan berupaya maksimal untuk melaksanakan program tersebut sesuai pedoman dan ketentuan, sehingga dapat memberikan layanan terbaik, sekaligus memotivasi untuk SMK YPKK yang lainnya,"kata Pudjiarti.
Sementara, Direktur SMK Ditjen Pendidikan Vokasi Wardani Sugiyanto menyampaikan, kurikulum Merdeka Belajar, lebih menekankan profesionalitas SDM, baik kepala sekolah maupun guru diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan mengembangkan potensi sesuai bidangnya.
Dukungan Pemerintah salah satunya dengan memberikan bantuan ruang belajar guru untuk mengakomodasi proses pembelajaran.
"SMK Pusat Keunggulan, dipengaruhi sejumlah kekuatan, di antaranya kepemimpinan kepala sekolah, penguatan kemitraan dan penyelarasan dengan dunia usaha dan industri,"sebut Wardani.
Pihaknya menyampaikan percepatan transformasi pendidikan vokasi terus dilakukan dalam upaya implementasi kurikulum Merdeka Mengajar. (hda)