TRIBUNJOGJA.COM - Komedian Alfiansyah Bustami atau Komeng menjadi bahan pembicaraan hangat di media sosial sejak Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 diadakan, Rabu (14/2/2024).
Komeng adalah salah satu calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Jawa Barat.
Setelah Pemilu 2024 berlangsung, perolehan suara Komeng begitu melejit diantara para calon DPD lainnya.
Berdasarkan pantauan Tribunjogja.com via laman KPU, Komeng mendapatkan 180.817 suara atau sekitar 8,16 persen, Kamis (15/2/2024).
Baca juga: Prediksi IHSG Hari Ini Kamis 15 Februari 2024 : Mixed Menguat dalam Range 7.200-7.300
Namun, itu baru 31,68 persen suara yang masuk atau 44.497 TPS dari 140.457 TPS yang ada di Jabar, pukul 08:00 WIB.
Apalagi, foto Komeng di surat suara DPD Jawa Barat tidak formal seperti calon lainnya.
Dia memilih untuk memasang foto nyeleneh dan membuat siapapun mudah untuk mengetahuinya.
Netizen yang melihat foto Komeng pun spontan berkata uhuy, mengingat jargon Komeng yang sejak dulu digaungkan adalah ‘spontan? uhuy’.
FOTO NYELENEH DI RUMAH
Komeng mengaku sengaja memasang foto tak biasa di surat suara untuk pemilihan anggota DPD dari daerah pemilih (dapil) Jawa Barat.
Ia memotret dirinya sendiri dengan ekspresi wajah seperti orang terkejut.
Bukan di dalam ruangan, foto nyeleneh Komeng itu diabadikan saat dia berada di depan rumah.
“Itu juga bikinnya (ketika) mau pergi, (foto) di depan rumah. Iya, foto sendiri, itu selfie itu, cekrek-cekrek, sudah, jalan, sambil panasin mobil,” kata Komeng saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/2/2024).
Komeng bertutur, mulanya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat meminta fotonya untuk keperluan administrasi sewaktu berstatus daftar calon sementara (DCS).
“Foto buat surat suara belum. Setelah ditetapkan, baru minta foto buat surat suara. Kalau KPU Jabar, menyarankan pakai baju daerah, boleh juga pakai yang membuat khas diri masing-masing, menurut mereka,” kata Komeng.
Entah apa yang terpikirkan oleh calon anggota DPD RI itu hingga akhirnya membawa foto nyeleneh tersebut ke KPU.
“Saya bawa foto itu. Nah, dia (KPU Jabar) ketawa. Saya bilang, 'ini gue melanggar enggak nih? Salah enggak?', 'enggak sih pak, enggak ada peraturannya kayak begini. Ya sudah, kalau abang begini, enggak masalah', katanya begitu,” tutur Komeng sambil tertawa.
Pria kelahiran Agustus 1970 itu juga mengaku sempat dipertanyakan oleh beberapa caleg lain soal foto tersebut. Hanya saja, dia menjawabnya dengan santai.
“Katanya, ‘bang, itu memangnya boleh?'. Kata orang-orang. 'Masa iya dilarang? Kecuali gue lagi telanjang bulet, baru (diomelin)’,” ungkap Komeng.
Komeng menampik bahwa itu merupakan salah satu triknya agar dipilih oleh warga Jawa Barat.
“Tujuan ke situ sih enggak ada. Memang saya pada dasarnya, kalau konsep ngelawak saja suka. Pengin sesuatu yang baru,” ujar dia.
TIADA HARI KOMEDI
Dia mengungkapkan, alasan utamanya maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI karena Indonesia tidak mempunyai hari komedi.
Padahal, Komeng mengaku sudah mengajukan usulan tersebut kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
“Yang saya kesal tuh, kok saya mengajukan hari komedi, enggak bisa-bisa, ke DPR sudah. Tapi, kata DPR, itu yang menentukan (adanya hari komedi adalah) eksekutif,” ungkap Komeng saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/2/2024).
“Coba itu lihat, hari film ada, hari musik ada, (tapi) hari komedi enggak ada. Ke DPR sudah datang dua kali,” lanjut dia.
Baca juga: RESMI: HASIL Hitung Suara Pilpres via Pemilu2024.kpu.go.id, Ada Pileg DPRD hingga DPD
Karena usulan dari para pelawak Indonesia yang duduk di kursi legislatif itu tidak pernah lolos, rasa ingin tahu Komeng tiba-tiba muncul.
“Ya sudah, ane (saya) coba (nyaleg). Walaupun buat legislatifnya sih enggak terlalu (punya konsep), tapi akhirnya ane (saya bikin) konsep juga. Karena kan untuk masuk ke sana (Senayan) harus punya konsep juga. Awalnya itu sebenarnya,” ucap Komeng.
Jika terpilih menjadi anggota DPD, Komeng berjanji akan memperkenalkan budaya Indonesia di kancah Internasional.
“Bagaimana caranya (agar) kita bisa 'menjajah' negara lewat budaya. Kan selama ini kita (Indonesia) 'dijajah' (budayanya) oleh Korea dengan drama korea, apa pun, sampai ke makanannya,” kata Komeng.
Pelawak terfavorit dalam ajang Panasonic Awards 2004 melalui program acara Spontan itu mengatakan, pemikiran-pemikiran ini lahir berdasarkan keresahan setelah dia bepergian ke luar negeri.
“Saya kalau main (melawak) ke luar negeri, komunitas-komunitas luar minta potong honor kita. Tapi, komunitas di Indonesia enggak pernah mau potong (honor) orang dari luar (negeri). Kan banyak pemain (pelawak) luar (negeri) pada main di sini. Semuanya enjoy saja ya kan?” tutur Komeng.
Oleh karena itu, Komeng merasa kesenian Tanah Air kurang dimanfaatkan dengan baik.
“Padahal, dari budaya bisa diangkat, dan bisa menghasilkan pemasukan yang besar buat negara,” ujar Komeng.
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )