Perlahan-lahan, ambung yang dibawa oleh pemain akan terasa berat dan mulai bergerak-gerak.
Selanjutnya, ambung akan menjadi semakin kuat, gerakannya pun menggila.
Semakin lama, para pemain menjadi tidak kuat memegang ambung.
Terkadang, ambung akan terpelanting atau ada pemain yang terguling karena tidak sanggup memegang ambung.
Namun, pemain yang kuat dan serius tidak akan jatuh. Ia akan terus memegang ambung, bergerak ke sana ke mari mengikuti pergerakan ambung.
Ada pula pemain yang sampai terseret-seret karena keberatan menahan ambung.
Jika ambung sudah terlepas dari tangan pemain, maka permainan akan berhenti. Ia kemudian akan digantikan oleh pemain berikutnya.
Pemain berikutnya bisa lanjut memainkan Ambung Gila seperti pemain sebelumnya.
Menurut bomo, ambung yang dibawa pemain menjadi berat dan menggila karena ada roh yang sudah masuk ke dalamnya.
Kendati demikian, ada pula momen ketika permainan Ambung Gila tidak berjalan seperti biasanya.
Terkadang, ambung tidak mau bergerak atau menggila. Pemain pun tidak merasakan apa-apa.
Menurut kepercayaan masyarakat, ambung tidak bergerak karena roh tidak mau masuk ke dalamnya.
Menurut mereka, waktu dukun membaca mantra untuk memanggil roh, pemain yang membawa ambung membca ayat Al Quran sehingga roh tidak mau datang.
Itu yang dipercaya menjadi penyebab ambung tidak mau bergerak atau pemain tidak merasakan pergerakan apa pun dari ambung.
Baca juga: Wihara Avalokitesvara Graha di Kepri, Wisata Religi Punya Patung Dewi Kwan Im Berlapis Emas 22 Karat
Baca juga: Mengenal 11 Macam Kue Mueh Pengantin Lingga, Makanan Khas Kepri yang Unik-unik Namanya
Rekomendasi wisata di Kabupaten Lingga
Anda sedang berada di Kabupaten Lingga, Kepri atau hendak berlibur ke sana?