Sedangkan berdasarkan keterangan dari Kapolres Bantul, AKBP Michael R Risakotta, keadaan bus tersebut terguling ke kiri setelah kecelakaan.
Kendaraan itu bergerak dari arah timur menuju barat lokasi kejadian.
"Terkait kronologi kejadian masih kami pastikan termasuk penyebab kecelakaan itu," katanya kepada awak media.
Bus tersebut membawa penumpang sekitar 50 orang.
Satu di antaranya mengalami cidera kepala berat dan dinyatakan meninggal dunia (MD)
"Kamudian, data sementara ada satu orang yang mengalami luka pada bagian kaki. Saat ini, korban sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat," beber AKBP Michael.
Pengakuan Penumpang
Seorang penumpang bus Saestu Trans sekaligus korban laka tunggal tersebut, Savina Putri Ningtiyas (19), mengaku trauma atas adanya kejadian tersebut.
"Iya rasa trauma ada. Trauma untuk naik bus juga ada," ungkap perempuan asal Kalurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Kabupaten Surakarta, Jawa Tengah, kepada awak media.
Ia pun menceritakan kronologi awal kejadian itu.
Di mana, awalnya ia bersama rombongan pekerja pabrik percetakan di Surakarta sedang berwisata di Puncak Becici dan akan menuju ke Pantai Parangtritis.
"Terus jarak sekitar tujuh menit dari lokasi (lokasi kejadian), sopirnya tiba-tiba berhenti sekitar tiga menitan. Itu posisinya kendaraan ada di atas dan akan turun," jelas dia.
"Trus penumpang tu pada tanya ke sopir, ada apa pak? Enggak ada apa-apa, cuma ngantre, katanya pak sopir. Padahal, kita tu lihat di depan enggak ada kendaraan," lanjutnya.
Saat bus berwarna hijau itu berhenti, Savina mengaku dengar suara seperti gesekan mesin di bagian belakang.
Namun, dikarenakan pihak sopir dan kenek menjawab tidak apa-apa, para penumpang tersebut langsung diam dan tidak berpikir panjang lebar.