TRIBUNJOGJA.COM - Kahlil Gibran penyair yang puisi-puisinya akan tetap hidup dalam peradapan dunia.
Kahlil Gibran lewat puisi-puisinya yang indah selalu berhasil memukau dan membuat pembaca puisinya terpesona akan keindahan kata yang digunakan Kahlil Gibran.
Kahlil Gibran terus hidup dalam dunia puisi, salah satu puisi Kahlil Gibran yang tidak kalah menarik perhatian pembaca karya sastra adalah puisi Sebutir Debu.
Puisi Sebutir Debu karya Kahlil Gibran ini begitu dalam makna yang dapat dirasakan jika dinikmati secara mendalam.
Baca juga: Arti dan Makna Puisi Hapus Air Matamu Karya Kahlil Gibran
Puisi Sebutir Debu menceritakan bait per bait tentang bagaimana sebuah debu yang kecil, yang keberadaannya kerap kali tidak terlihat.
Puisi ini mengisyaratkan bagaiaman sebuah kehidupan sebutir debu kecil yang begitu berusaha akan kehidupannya.
Kahlil Gibran lewat puisi sebutir debu berhasil menyita perasaan pembacanya hingga merasakan bait demi bait bagaimana menjadi sebutir debu itu.
Baca juga: Kumpulan Puisi Romantis Karya Kahlil Gibran, Sang Penyair Cinta
Berikut puisi Sebutir Debu Karya Kahlil Gibran
Adalah sebutir debu
Meringkuk kedinginan Mengitari bumi tanpa rona
Selimut kecilnya tersapu angkasa
Rajut penghangatnya tercerai tanpa janji Rindu
Masih mendekam dalam setiap detak jantung nafasnya
Walau hanya sekedar sapa.. hanya sebatas tanya
Di setiap penat letih dan keterpurukan nya
Dia berlari di tengah gurun gulita
Mengais-ais oase kehangatan
Bintang di tirai angkasa, tak cukup untuk menghangatkan nya
Mencari bulan, namun raib
Mentari, ia pun terlelap. Biarkan.
Biarkan saja dia sendiri
Menikmati renungan gulita
Biarkan sang raja malam mengurungnya
Memenjarakan nya dalam gelap
Menghangatkan diri sendiri di perapian bagaskara.
(MG Anggita Pertiwi)