“Ini dilakukan berdasarkan prinsip keadilan. Karena kalau kita buka opsi untuk mendaftar, diterima bahkan daftar ulang di jalur prestasi dan tes mereka masih boleh mencoba-coba di PTN dan prodi lain di Jalur Mandiri itu sama saja kita memberikan keistimewaan pada calon mahasiswa yang punya privilege ekonomi yang berlebih," tegas Nino.
Jika hal itu terjadi, kata Nino, maka yang dirugikan adalah calon mahasiswa yang ada di bawah ambang batas cut off, di SNBP maupun SNBT.
"Karena nanti kita tidak menerima, dengan asumsi sudah full kuotanya. Padahal ternyata ada cukup banyak yang tidak menggunakan kursi atau tikernya yang sudah mereka dapatkan itu," tandas Nino.
Padahal seharusnya, kursi tersebut dapat diisi calon mahasiswa yang ada di urutan selanjutnya.
"Ini prinsipnya bukan hanya optimalisasi kuota, tapi optimalisasi yang lebih berkeadilan," terangnya.
Bagi Anda yang ingin menyimak langsung pemaparan terkait SNPMB 2024, Anda bisa meluncur dengan klik link menuju ke YouTube SNPMB BPPP.
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )