TRIBUNJOGA.COM - Pada mata pelajaran IPA Kelas IX, terdapat materi mengenai sistem reproduksi pada laki-laki.
Tanda bahwa sistem reproduksi pada laki-laki telah matang adalah keluarnya cairan mani dari penis. Biasanya, cairan mani tersebut keluar pada saat anak laki-laki mengalami mimpi basah. Mimpi basah pada umumnya terjadi saat berumur antara 10 – 14 tahun.
Apakah sebenarnya cairan mani itu? Cairan mani merupakan campuran sel-sel sperma dengan getah-getah yang dikeluarkan oleh kelenjar reproduksi. Proses pembentukan sperma terjadi di dalam testis.
Proses pembentukan sperma disebut dengan spermatogenesis.
Berikut ini pengertian dan proses spermatogenensis yang dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas IX Kemendikbud.
Pegertian spermatogenesis
Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin (spermatozoa) pada organ reproduksi pria, yang akan dikeluarkan bersama air mani. Proses ini berlangsung secara terus menerus, sehingga laki-laki memiliki kemampuan untuk menghasilkan sperma dalam jumlah yang banyak.
Spermatogenesis berasal dari kata 'Spermato' yang berarti benih dan 'Genesis' yang berarti pembelahan.
Spermatogenesis sendiri terjadi di organ reproduksi pria bagian testis, lebih tepatnya pada lapisan yang bernama tubulus seminiferus. Ternyata sperma tidak langsung terbentuk jadi, melainkan sperma harus melewati beberapa tahapan atau proses sebagai berikut.
Tahapan proses spermatogenesis
Pembentukan sel sperma terjadi di dalam tubulus seminiferus. Kata “tubulus” berarti saluran-saluran, sedangkan kata “seminiferus” berasal dari kata “semen” yang artinya sperma.
Jadi, tubulus seminiferus adalah saluran panjang yang berkelokkelok tempat pembentukan sperma. Kumpulan tubulus inilah sebenarnya struktur yang membentuk testis.
Proses pembentukan sperma pada tubulus seminiferus terjadi secara bertahap.
- Spermatogonium (jumlah kromosom utuh atau 2n) sebagai induk dari sel sperma akan melakukan dua hal. Spermatogonium akan membelah diri untuk memperbanyak diri dan akan membelah diri secara mitosis untuk menjadi bentuk selanjutnya yaitu Spermatosit Primer.
- Kemudian, Spermatosit Primer (2n) akan membelah secara meiosis menjadi Spermatosit Sekunder. Karena mengalami pembelahan secara meiosis, oleh karena itu Spermatosit sekunder mengalami reduksi kromosom, sehingga yang pada awalnya memiliki jumlah kromosom yang utuh atau 2n, berubah menjadi setengah jumlahnya atau n. Satu spermatosit primer akan menghasilkan dua spermatosit sekunder.
- Spermatosit Sekunder (n) akan membelah secara meiosis menjadi Spermatid. Satu spermatosit sekunder akan menghasilkan 2 spermatid, oleh karena itu akan terdapat 4 total spermatid. Spermatid kemudian akan menjadi spermatozoa yang hampir matang. Spermatozoa yang hampir matang ini berpindah dari testis menuju epididimis untuk disimpan dan dimatangkan secara sempurna. Sperma yang matang akan menuju epididimis, kemudian ke vas deferens - vesicula seminalis - uretra dan berakhir dengan ejakulasi.
Baca juga: Struktur Alat Reproduksi Pria, Fungsi, dan Metode Mudah Menghafal
Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Sistem Reproduksi
Setelah kita mengetahui proses terbentuknya sperma, berikut dipaparkan metode mudah menghafal untuk proses terbentuknya sperma.
Metode mudah menghafal
nium – sit pri– sit sek– tidak – jadi toa
1 2 3 4 5
Keterangan:
1. spermatogonium
2. sepermatosit primer
3. spermatosit sekunder
4. spermatid
5. spermatozoa
Itulah materi IPA Kelas IX tentang pengertian spermatogenesis, proses,serta metode mudah menghafal, semoga membantu.
(MG Dwi Fitri Rahma Yani)