“Kalau yang makam plesteran, itu Rp4,750 ribu, kemudian batu bata biasa tanpa plesteran, itu Rp4,250 ribu, yang tanah ada patoknya itu Rp3,050 ribu. Sekitar segitu, saya juga tidak hafal,” terang Fauzan.
Setelah direlokasi, ahli waris bisa mempercantik makam anggota keluarga sesuai selera.
Proses relokasi makam ini menjadi hal yang biasa bagi Fauzan maupun tim Al Iswat.
Tidak ada yang aneh apalagi mistis ketika evakuasi mayat dilakukan.
Mereka tetap memuliakan dan menghargai jenazah, meski sudah menyatu dengan tanah sekalipun.
“Yang aneh itu sebenarnya sampeyan mbak. Gak saya undang ke sini, tapi datang,” tutupnya sambil tertawa, mengakhiri obrolan dengan Tribun Jogja di siang yang terik itu. (Tribunjogja.com/ARDHIKE INDAH)