Disclaimer: Informasi ini bukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Jika mengalami tanda-tanda depresi dengan kecenderungan
pemikiran untuk mengakhiri hidup, sebaiknya segera melakukan konsultasi ke psikolog, psikiater, atau pihak-pihak terkait.
TRIBUNJOGJA.COM - Seorang mahasiswi kampus swasta di DI Yogyakarta berinisial SM (18) asal Bandar Lampung ditemukan meninggal dunia di Kompleks Gedung Asrama Putri Dusun Ngebel, Tamantirto, Bantul, Senin (2/10/2023) sekitar pukul 06:15 WIB.
Berikut sejumlah fakta-fakta mahasiswa lompat dari lantai empat asrama:
1. Bermula dari ada suara jatuh
Berdasar penuturan saksi, Talkis Nurdiyanto, sebelum kejadian itu, dirinya sedang mengerjakan tugasnya di ruangan gedung lantai dasar.
Hingga pada momen tertentu, saksi mendengar suara sesuatu terjatuh.
Dia pun penasaran dengan suara itu, saksi kemudian mengecek dan melihat korban sudah dalam posisi tertelungkup.
2. Korban masih hidup sesaat setelah jatuh
Kala itu, sang mahasiswi tak ada respon namun masih hidup.
Spontan saja, saksi meminta bantuan kepada saksi lain yang bernama Sugeng.
Sugeng adalah cleaning service di gedung tersebut.
Keduanya coba memindahkan korban di atas meja ruang belajar bersama lantai dasar gedung.
Baca juga: VIRAL Diduga Maling Terekam CCTV di Sebuah Rumah di Ngaglik Sleman, Polisi Buru Pelaku
3. Telpon petugas medis, tapi datangnya lama
Dilanjutkan dengan, petugas keamanan gedung yang diketahui bernama Irwan menelpon petugas medis. Harapannya datang membawa ambulance.
Namun, karena tidak kunjung datang bantuan medis, para saksi berinisiatif membawa korban ke Rumah Sakit dengan menggunakan mobil milik saksi Talkis.
4. Korban meninggal dunia di RS
Setibanya di RS PKU Gamping, saat dilakukan pemeriksaan denyut nadi masih ada.
Akan tetapi, kondisi itu tak bertahan lama, lebih kurang 10 menit kemudian korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
5. Ada riwayat gangguan mental
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UMY Faris Al-Fadhat mengungkapkan bahwa SM memiliki riwayat gangguan mental, yang diduga menjadi pemicu untuk mengakhiri hidupnya.
"Almarhumah memiliki riwayat psikiater sebelum masuk UMY dan di UMY juga sudah kami tangani melalui psikolog kami. Jadi sebelumnya yang bersangkutan memiliki riwayat gangguan mental," jelasnya.
Baca juga: Viral Medsos Warung Mbok Yem di Gunung Lawu Terbakar, BPBD Karanganyar: Bukan, Itu Warung Mbok Giyar
6. Korban diduga depresi
Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry mengungkapkan, korban diduga nekat mengakhiri hidup lantaran depresi setelah pada malam hari sebelum kejadian sempat meminum obat langsung 20 biji.
"Ditemukan bekas bungkus di kamar dan keterangan saksi, dan teriak menangis histeris," kata Iptu I Nengah Jeffry.
"Sempat ditolong dibawa ke rumah sakit untuk bantuan medis dan obat berhasil dimuntahkan, dan dari voice note yang dikirim korban berkeinginan mengakhiri hidup," lanjutnya.
Setelah kembali ke asrama, pagi harinya korban yang tidur di salah satu kamar di lantai empat.
Hingga akhirnya diketahui sudah jatuh ke bawah.
7. Pernah tanya ke rekan jatuh dari lantai empat mati atau tidak
"Sebab pernah berkata pada rekannya kalau jatuh dari lantai empat mati apa tidak, sehingga dugaan korban bunuh diri karena depresi dengan lompat dari lantai empat dan membentur genting dan lantai konblok," jelasnya.
Korban mengalami luka pada kepala bagian belakang, luka dalam, patah kaki kiri bagian bawah, lecet lecet pada kaki dan tangan.
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )