Rektor ISI Timbul Raharjo Tutup Usia

Cerita Mendiang Timbul Raharjo, Seniman Kondang yang Ngefans Nella Kharisma dan Tinju Dunia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cerita Mendiang Timbul Raharjo, Seniman Kondang yang Ngefans Nella Kharisma dan Tinju Dunia. FOTO: Timbul Raharjo saat bersepeda, masih dalam masa pemulihan dari penyakit stroke yang diderita pada 2019

Ternyata salah satu obat yang terbaik adalah hati dan pikiran yang senang, tenang, dan rileks. 

Dilarang kemrungsung dalam bekerja, dilarang berpikir berat, dilarang melamun, dilarang stres, dan lain sebagainya.

Akhirnya, saya banyak menganggur, banyak tidur, makan, sesekali olah raga bersepeda, latihan berjalan, dan hanya memikirkan pameran ini saja (Pameran tunggal Me, Myself, & I #2). 

Karena pameran ini sudah saya persiapkan selama dua tahun.

Rasa senang dan aktivitas saya, ditemani artis YouTube Nella Kharisma dan pertunjukan tinju dunia, sungguh terasa nyaman.

Bersepeda sambil mendengarkan Nella Kharisma

Nella Kharisma (instagram @nellakharisma)

Saya juga bersepeda untuk melatih otot kaki yang sarafnya terputus, sehingga harus dilakukan latihan-latihan. 

Awalnya, mencoba bersepeda keliling halaman, kemudian keliling kampung yang saya rasa sungguh berat.

Berat ketika memulai dan ketika berhenti, sebab ketika memulai kaki harus dipedal dulu, jadi ada seseorang yang mendorong terlebih dahulu, dan ketika berhenti harus ada orang yang mengejar untuk berhenti dan pelan-pelan saya turun.

Hasil dari latihan setiap hari, saya bisa bersepeda sejauh lima kilometer (km) bahkan sampai 32 km yang saya tempuh dua jam yakni bersepeda dari rumah Kasongan sampai pantai Samas, lebih tepatnya pantai Gua Cemara. 

Ketika bersepeda, saya ditemani istri saya dan sang penghibur di perjalanan yakni Nella Kharisma, biduanita bersuara indah dan berparas lumayan, bukan parasnya tapi luwesnya.

la selalu saya setel dari YouTube melalui headset saya sumpalkan di kuping saya, dan dia siap menyanyikan lagu untuk saya, "Sayang Dua", "Suket Teki", "Ditinggal Rabi", "Jaran Goyang", sampai "Teman Tapi Mesra", dan lainnya. 

Saya dengar semua memberi semangat menggenjot sepeda.

Membayangkan Nella yang luwes berlenggak-lenggok dengan kepakan kendang Cak Malik yang rancak dan indah, serta gaya joget Cak Rul yang mbanci, sungguh suara musik yang sangat alami, ndeso dan khas Indonesia. 

Pokoknya, Nella itu nggemesi dan suara kendangnya membuat kayuhan sepedaku tak terasa lelah, pokoknya sesuatulah.

Halaman
1234

Berita Terkini