“Saya sangat bangga melihat antusiasme generasi muda dalam mendorong inovasi secara terus menerus. Semuanya sudah paham akan urgensi penerapan pola pikir yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan hidup, terkhususnya pada sektor agrobisnis,” tuturnya.
Ke depan, dia berharap, ajang-ajang kompetisi seperti BCC yang diselenggarakan Kafegama, FEB UGM dan Pupuk Kalimantan Timur ini dapat menjadi inspirator sekaligus penjaring talenta-talenta muda Indonesia.
“Karena dengan pengembangan talenta muda yang optimal, akan tumbuh kesempatan yang baik bagi peningkatan nilai ekonomi dan sosial, menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujar Edwin.
PKT-Gama BCC ini merupakan ajang kedua kalinya sejak dilakukan di tahun 2022 lalu.
Dengan tema Agribusiness Sustainability through ESG Development, ajang ini menargetkan mahasiswa S1 dan S2 dari berbagai universitas di seluruh Indonesia untuk menerapkan wawasan yang telah diperoleh di bangku akademik dalam persoalan dunia nyata sektor agribisnis.
Tidak semata-mata untuk mendapatkan hadiah sebagai pemenang, ajang ini juga dapat berperan sebagai media bagi mahasiswa untuk semakin memperkaya pengalaman mereka yang nantinya juga dapat berguna untuk meniti karier.
“Pengalaman kompetisi ini, disamping memperdalam wawasan mereka, juga berperan sebagai pembuka potensi. Dalam challenge-challenge yang disajikan, setiap peserta mengusahakan yang terbaik untuk menemukan solusi-solusi yang paling efektif dan efisien,” tutur Meizar menambahkan.
Dalam proses berpikir inilah, kata dia, mahasiswa secara tidak langsung sudah membentuk pola pikir kritis yang pengaplikasiannya tidak hanya terpaut untuk bidang tertentu saja, melainkan dapat dengan luas diterapkan pada sektor-sektor vital nasional lainnya.
“PKT juga sangat bangga karena kami bisa mengakomodir talenta-talenta muda yang inovatif untuk bisa mendukung upaya kami sebagai penyokong industri pertanian nasional,” pungkas Meizar. (ard)