Update Berita Gunung Merapi

Update Gunung Merapi 19 Agustus 2023 : 12 Kali Guguran Lava Pijar Meluncur Pagi Ini

Penulis: Ardhike Indah
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi Gunung Merapi yang terpantau pada Kamis (22/6/2023) melalui PGM Selo.

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 12 kali dengan jarak luncur maksimal 1,5 Km ke barat daya atau Kali Bebeng.

Hal tersebut terlihat dalam pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) selama enam jam mulai 00:00-06:00 WIB, Sabtu (19/8/2023).

Kepala BPPTKG , Agus Budi Santoso mengatakan, secara meteorologi, cuaca berawan dan cerah.

Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 13.8-18 °C, kelembaban udara 64-99 persen, dan tekanan udara 874.1-919.8 mmHg.

“Secara visual, gunung jelas, hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 150 m di atas puncak kawah,” tuturnya.

Dia mengatakan, ada suara guguran 1 kali dengan intensitas sedang dari Pos Babadan.

Gempa guguran terjadi sebanyak 38 kali dengan amplitudo 3-17 mm, berdurasi 22.6-125.72 detik.

Hybrid/fase banyak terjadi sebanyak 17 kali dengan amplitudo 3-11 mm, S-P 0.4-0.6 detik, berdurasi 4.72-7.2 detik.

Baca juga: Update Gunung Merapi 17 Agustus 2023 : Teramati 45 Kali Guguran Lava 

Vulkanik dangkal berjumlah dua kali dengan amplitudo 40-55 mm berdurasi 6.8-10.76 detik.

Tektonik jauh berjumlah satu kali dengan amplitudo 60 mm, S-P 19.96 detik, berdurasi 156.16 detik.

“Tingkat Aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga,” jelasnya.

Potensi bahaya saat ini, kata dia, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.

Sektor itu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara, sektor meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat juga diimbau agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status Aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tukasnya. ( Tribunjogja.com )

Berita Terkini