Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 16 Agustus 2023: 12 Kali Guguran Lava Pijar ke Barat Daya dan 4 Kali ke Selatan

Penulis: Kurniatul Hidayah
Editor: Kurniatul Hidayah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan Gunung Merapi dari Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten beberapa waktu lalu.

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi terpantau mengeluarkan guguran lava pijar 12 kali ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimal 1.700 meter dan teramati guguran lava pijar 4 kali ke arah selatan (Kali Boyong) dengan jarak luncur maksimal 1.600 meter, Rabu (16/8/2023).

Hal ini berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pukul 00:00 - 06:00 WIB.

Secara meteorologi cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 14.2-17 °C, kelembaban udara 57-74 persen, dan tekanan udara 875.3-918.7 mmHg.

Baca juga: Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik di DI Yogyakarta Hari Ini, Rabu 16 Agustus 2023

Gunung Merapi tampak jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 75 m di atas puncak kawah.

Kegempaan Guguran (Jumlah : 27, Amplitudo : 3-26 mm, Durasi : 20.76-133.88 detik)

Hybrid/Fase Banyak (Jumlah : 10, Amplitudo : 3-11 mm, S-P : 0.5-0.7 detik, Durasi : 5.56-8.2 detik)

Vulkanik Dangkal (Jumlah : 3, Amplitudo : 25-56 mm, Durasi : 7.56-10.76 detik)

Tingkat aktivitas Gunung Merapi Level III (Siaga).

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Kur)

Berita Terkini