Tidak hanya itu, kata Basuki, sebagai anak tentara dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan, ia mengaku bersyukur dulunya bisa masuk kuliah di kampus UGM.
Bahkan ia tidak membayangkan bisa menempuh master dan doktor di Colorado State University, Amerika Serikat.
“Saat kecil saya pernah jadi kernet. Di Amerika saya pernah jadi pengantar koran. Kami digembleng oleh alam, namun sekarang Anda dimanjakan oleh komputer dan gadget. Karena itu, generasi muda sekarang militansinya harus digembleng sendiri,” kata Basuki. (ard)