Wonderful Riau Island

LEGENDA Pulau Senoa di Natuna Kepri, Konon Wanita Hamil yang Berubah Jadi Pulau Berbentuk Manusia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LEGENDA Pulau Senoa di Natuna Kepri, Konon Wanita Hamil yang Berubah Jadi Pulau Berbentuk Manusia

TRIBUNJOGJA.COM - Indonesia memiliki banyak legenda atau cerita rakyat yang tak terhitung jumlahnya.

Dari Sabang sampai Merauke, ada cerita di masing-masing tempat bersejarah, termasuk tempat wisata Pulau Senoa di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).

Pulau Senoa sering menarik perhatian pengunjung lantaran bentuknya menyerupai manusia.

Pulau Senoa, salah satu Geosite dalam Geopark Nasional Natuna. Foto diambil beberapa waktu lalu di Pantai Tanjung. (tribunbatam.id/Muhammad Ilham)

Menurut keterangan pengunjung, bentuk Pulau Senoa unik karena menyerupai orang yang sedang tidur.

Pulau unik yang satu ini bisa dilihat dari Pantai Tanjung Teluk Selahang, Kabupaten Natuna.

Jika dilihat dari Pantai Tanjung Teluk Selahang, Anda bisa melihat Pulau Senoa yang mirip seperti manusia yang sedang tidur terlentang.

LEGENDA Pulau Senoa di Natuna Kepri, Konon Wanita Hamil yang Berubah Jadi Pulau Berbentuk Manusia (DOK. Natuna Dive Resort via Hotel.com)

Pulau Senoa yang bentuknya mirip seperti manusia tidur juga bisa dilihat dari kawasan Alif Stone Park, Natuna Dive Resort, atau Pelabuhan Teluk Baruk.

Di balik uniknya bentuk Pulau Senoa, ternyata ada kisah pilu yang dipercaya sebagai asal usul, cerita rakyat, atau Legenda Pulau Senoa.

Cerita tentang Pulau Senoa didapatkan wartawan TribunBatam.id dari seorang warga Desa Limau Manis, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna, Kepri, yang bernama Suparman (36).

Ia mengungkapkan, ada banyak versi legenda Pulau Senoa. Namun, ia mengingat kisah Pulau Senoa yang diceritakan oleh kakek dan neneknya.

Simak cerita rakyat atau legenda Pulau Senoa dari nenek moyang, seperti dikutip Tribunjogja.com dari TribunBatam.id.

Legenda Pulau Senoa di Natuna Kepulauan Riau

Legenda Pulau Senoa di Natuna Kepulauan Riau (tribunbatam.id/Muhammad Ilham)

Pada zaman dahulu kala, di Pulau Bunguran Besar, terdapat sepasang suami istri yang hidup tidak jauh dari bibir pantai.

Si suami adalah seorang nelayan, sedangkan sang istri hanya disibukkan dengan pekerjaan rumah.

Namun, istri nelayan ini memiliki sifat kikir atau pelit kepada tetangga.

Halaman
123

Berita Terkini