Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini
TRIBUNJOGJA.COM, PURWOREJO - Mungkin tidak banyak anak muda yang mau berkecimpung di dunia peternakan sapi , seperti yang dilakukan Hermawan, warga Desa Kemiri Lor, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo , Jawa Tengah.
Peternakan sapi milik Hermawan yang bernama CV Berkah Setia Farm , berada di Jalan Daendles, tepatnya di Dusun Gesikan, Desa Depokrejo, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo , Jawa Tengah.
Di usianya yang baru menginjak 25 tahun, dia sudah menghasilkan pundi-pundi rupiah dari berbisnis peternakan sapi .
Bahkan, usahanya tersebut bisa disebut berhasil karena telah menggaet ratusan pelanggan yang di antaranya adalah artis ibukota dan pejabat Kabupaten Purworejo .
Tak hanya itu, rata-rata pembelinya berasal dari wilayah Kabupaten Purworejo dan Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi (Jabodotabek).
Baca juga: Tujuh Sapi Asal Sleman Diikutkan Seleksi untuk Hewan Kurban Presiden Joko Widodo
Sebut saja artis Irfan Hakim, Soimah, dan Ria Ricis, yang tahun ini memesan sapi di peternakan milik Hermawan.
Selain mereka, pejabat dari Kabupaten Purworejo yakni Kapolres Purworejo dan Wakil Bupati Purworejo juga dikabarkan menjadi pelanggan Setia Farm.
"Kalau mas Irfam Hakim memang sering main ke kandang, karena dia kan termasuk orang yang suka binatang. Mas Irfan Hakim sudah jadi pelangan setia sejak 3 tahun lalu dan kemarin sekitar 2 minggu lalu datang ke sini sama Mbak Soimah untuk pesan sapi sekaligus kebutuhan kolaborasi konten Youtube. Sedangkan Ria Ricis baru tahun ini pesan sapi ," ungkap Hermawan kepada Tribunjogja.com , Rabu (14/6/2023).
Ia mengatakan, Irfan Hakim membeli sapi jenis Limosin dengan berat sekitar 1,2 ton yang diberi nama Wariso.
Kemudian Soimah membeli sapi jenis Angus bernama Kipli dengan berat sekitar 800 kilogram (kg).
Sementara Ria Ricis, dikatakan membeli sapi jenis limosin bernama Hayabusa dengan berat 1,1 ton.
"Milik Irfan Hakim sudah kami kirim (antar), kalau yang lain masih belum biasanya mendekati hari H lebaran Kurban. Untuk harga kami rahasiakan karena sapi itu buat kebutuhan kurban jadi tidak berkenan disebut," ucapnya.
"Alhamdulillah Pak Kapolres Purworejo sudah ambil sapi jenis Limosin berat sekitar 700-an kg, diantar pas hari H," tambahnya.
Hermawan bercerita memulai usaha peternakan sapi sejak 2017. Saat itu usianya masih sangat belia yakni 18 tahun.
Kendati demikian, ia mengaku sudah mencintai pekerjaannya sejak duduk di bangku SMA.
Bahkan satu tahun sebelum merintis CV Berkah Setia Farm atau setelah lulus SMA, ia sudah aktif beternak sapi .
"Sebenarnya saya tertarik karena tuntutan besar di keluarga pedagang. Kemudian saya melihat ada peluang besar di dunia peternakan sapi, apalagi permintaannya juga besar. Jadi bisa dikata terlanjur sayang dengan sapi," ujarnya.
Ia mengungkapkan, mengawali Berkah Setia Farm dengan sapi delapan ekor untuk harian dan 50 sapi saat musim kurban.
Seiring berjalannya waktu, Hermawan bisa menjual 300-400 sapi saat memasuki musim kurban.
Pihaknya menyediakan jenis sapi lokal dan impor.
Untuk sapi lokal, Hermawan biasa belanja di sekitar Kabupaten Purworejo , Yogyakarta, dan Kebumen.
Sedangkan untuk sapi impor, ia membeli dari daerah Magetan, Lumajang, Bondowoso, dan Situbondo.
Baca juga: 8 Ekor Sapi Bantul Diajukan untuk Jadi Hewan Kurban Presiden Jokowi
"Jadi untuk musim harian, saya belanja kecil-kecil. Biasanya saya jual ke peternak atau mitra untuk digemukkan. Lalu, ketika sudah memasuki bulan ramadan, kami datang lagi dan cek sapi-sapi itu. Kalau sudah besar kami beli lagi untuk stok Iduladha," urainya.
Adapun, terkait omzet rata-rata harian, ia mengaku bisa menjual sapi 1-2 ekor dengan range harga Rp25-35 juta per ekor.
Sementara saat musim kurban, permintaan sapi bisa melonjak hingga 400 ekor dengan harga di atas Rp21 juta per ekor.
"Tapi untuk tahun ini (2023), kami membatasi populasi sapi meskipun permintaan membludak naik 30 persen dibanding tahun lalu. Karena sedang ada wabah jadi kami memilih membatasi populasi di kandang agar aman. Kami menyediakan sekitar 100 ekor dikisaran harga Rp50 juta ke atas, dan 50 ekor untuk harga di bawah Rp30 juta," jelasnya.
Untuk perawatan Hermawan sangat memperhatikan karakter masing-masing sapi.
Ia menyampaikan, apabila sapinya suka terkena sinar matahari maka waktu berjemur dan jalan-jalanya lebih lama.
Begitu juga dengan sapi yang lebih suka lembab, maka waktu mandinya akan lebih lama.
"Kalau terkait obat dan vitamin, kami lebih suka mencegah dibanding memberikan obat. Paling kami tambah temulawak untuk menjaga daya tahan tubuh sapi dan multivitamin di makanannya," tutupnya. ( Tribunjogja.com )