Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi keluarkan 6 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 2 km ke arah barat daya atau Kali Bebeng, Rabu (7/6/2023).
Hal tersebut terlihat dalam pengamatan selama enam jam oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) mulai 00.00-06.00 WIB.
Kepala BPPTKG , Agus Budi Santoso mengatakan, secara meteorologi, cuaca berawan dan mendung.
Angin bertiup tenang ke arah timur. Suhu udara 17.1-19 °C, kelembaban udara 81-96.5 persen, dan tekanan udara 874.1-916.5 mmHg.
“Secara visual, gunung kabut 0-I hingga kabut 0-III. Asap kawah nihil,” bebernya.
Gempa guguran terjadi sebanyak 23 kali dengan amplitudo 3-21 mm berdurasi 64.68-193.44 detik.
Baca juga: Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik di DI Yogyakarta Hari Ini Rabu 7 Juni 2023
“Tingkat Aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga,” jelasnya.
Potensi bahaya saat ini, kata dia, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.
Sektor itu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara, sektor meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat juga diimbau agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status Aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tukasnya. ( Tribunjogja.com )