Aman mengatakan, dalam sekali giat, sampah organik yang dihasilkan mencapai 7 ton dan seluruhnya pun langsung didistribusikan.
"Tidak perlu dibuang ke Piyungan, tapi di bawa ke kelompok ternak di Bantul, selesai. Jadi, tidak perlu menunggu pengolahan 21 hari menjadi pupuk dan itu bisa langsung termanfaatkan," terang Sekda.
Bahkan, dirinya sudah menerapkan metode tersebut untuk bank sampah binaannya di kawasan Warugboto, Umbulharjo, yang memiliki lebih kurang 100 anggota.
Kebetulan, di antaranya terdapat anggota yang mempunyai ternak ayam, sehingga sampah-sampah sisa dapur penduduk pun langsung dialokasikan ke sana.
"Sekarang sampah rumah tangga di bawa ke anggota yang punya ternak ayam. Jadi, sisa nasi, atau sayuran itu tinggal dikasihkan, selesai. Anorganik ditimbang, organiknya ditotol ayam," pungkasnya. (*)