TRIBUNJOGJA.COM - Gunung Merapi (2968 mdpl) teramati mengalami guguran lava pijar 16 kali dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter ke arah barat daya selama masa pengamatan Kamis (25/5/2023), pukul 00.00-06.00 WIB.
Sampai sejauh ini, Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) Yogya masih menetapkan Level III (Siaga) untuk gunung berapi aktif di perbatasan DIY dan Jawa Tengah tersebut.
Dijelaskan, selama periode pengamatan teranyar itu, tercatat pula 23 kali gempa guguran (Amplitudo: 3-16 mm, Durasi: 48.88-176.08 detik).
Adapun cuaca Gunung Merapi cenderung berawan, dengan angin yang dominan bertiup lemah hingga sedang ke arah timur.
Baca juga: Update Gunung Merapi 23 Mei 2023, Guguran Lava Pijar Meluncur 26 Kali Pagi Ini
Sementara, suhu udara berada di kisaran 15.9-19 °C, kelembaban udara 63-81.3 persen, dan tekanan udara 875.4-921.5 mmHg.
Lebih lanjut, BPPTKG juga memaparkan potensi bahaya saat ini, berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Kemudian, sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Oleh sebab itu, masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, sekaligus mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi , serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan. ( Tribunjogja com )