Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Islam Sudirman, Desa Banyuasin, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang mendapatkan teror berupa pelemparan batu oleh orang tak dikenal.
Akibat pelemparan tersebut, kaca jendela pos satpam di sekolah mengalami kerusakan.
Aksi pelemparan batu yang terekam CCTV inipun viral di media sosial.
Terlihat, pelaku berjumlah tiga orang berboncengan menggunakan satu sepeda motor.
Dari luar pagar sekolah, ketiga pelaku langsung melemparkan batu ke arah pos satpam, setelah itu langsung meninggalkan lokasi.
Kepala SMK Islam Sudirman, Dwi Nurjanah, mengatakan aksi pelemparan batu tersebut terjadi pada Senin (22/5/2023) sekira pukul 17.00 WIB, saat aktivitas sekolah sudah berakhir.
"Aksi tersebut terekam di CCTV, pelaku pelemparan menggunakan motor datang dari arah timur (arah Grabag menuju Kota Magelang), terus putar balik dan melemparkan batu ke arah pos satpam. Terlihat pelaku berseragam tapi pakai jemper, itu celananya masih celana OSIS,"ujarnya saat ditemui di kantornya, Selasa (24/5/2023).
Ia menambahkan, atas kejadian tersebut kaca jendela Pos satpam yang berbahan kaca itu pun pecah dan rusak.
Beruntung tidak ada korban atas tindakan tak terpuji tersebut.
"Itu (kaca) ukurannya sekitar 1X1, ketebalannya 5 mm, itu jarak dekat dilemparnya. Untuk nilai kerugian belum kami hitung,"paparnya.
Ia melanjutkan, aksi teror pelemparan batu sudah berulang kali terjadi.
Terbaru, aksi serupa juga terjadi pada Rabu (17/5/2023) lalu, sasarannya pun sama, yakni Pos Satpam sekolah.
"Kejadiannya sekitar pukul 18.15 WIB. Itu sebelum pelemparan memang ada konvoi, jadi ada sekolah yang mengadakan merayakan kelulusan dengan konvoi. Mereka berseragam dan coret-coret. Ada benderanya juga cuma saya pause (di CCTV), ketika playback tidak begitu jelas. Jadi, kami juga nggak mau memutuskan dari sekolah mana, gak berani, cuma ada pelat nomor yang terdeteksi,"ungkapnya.
Atas kejadian ini, pihak sekolah pun langsung melaporkan ke Polsek Grabag.
Pihak sekolah juga berharap agar pelaku bisa segera ditangkap untuk memberikan efek jera.
"Sudah. Jadi saya secara pribadi langsung melaporkan ke Kapolsek, malam itu (22/5/2023). Lalu, pada paginya (23/5/2023) dari pihak kesiswaan sekolah langsung lapor secara tertulis ke Polsek lagi. Semoga bisa segera ditangkap agar ada efek jera. Kasihan juga, anak-anak (murid) di sini yang mau sekolah dengan nyaman,"ungkapnya.
Kapolsek Grabag, AKP Slamet Mulyanto, membenarkan adanya laporan terkait pelemparan batu ke sekolah tersebut.
"Ini sudah dalam tahap penyelidikan. Kami sudah berupaya menyelidiki motor itu, namun sampai sekarang belum ditemukan. Sampai saat ini, sudah dalam tahap interogasi,"urainya. (*)