Gunung Merapi Keluarkan 11 Kali Guguran Lava Pijar, Jarak Luncur Maksimal 1,5 Km ke Barat Daya

Penulis: Ardhike Indah
Editor: Joko Widiyarso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang warga melintas di lereng gunung Merapi di Desa Balerante, Kemalang, Klaten beberapa waktu lalu

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi mengeluarkan 11 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,5 Km ke barat daya, Sabtu (22/4/2023).

Hal tersebut terlihat dalam pengamatan selama enam jam oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), mulai 00:00-06:00 WIB

Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso mengatakan, secara meteorologi, cuaca berawan dan mendung.

“Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 14-22 °C, kelembaban udara 69-87 persen, dan tekanan udara 853.7-946.8 mmHg,” ujarnya.

Secara visual, gunung jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-100 m di atas puncak kawah.

Gempa guguran terjadi sebanyak 33 kali dengan amplitudo 4-12 mm berdurasi 21,8-117,7 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga,” jelasnya.

Potensi bahaya saat ini, kata dia, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.

Sektor itu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara, sektor meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat juga diimbau agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tukasnya. 

 

Berita Terkini