Berita Kulon Progo Hari Ini

Sekitar 25 Kg Daging Sapi Busuk Ditemukan Petugas Saat Razia di Pasar Bendungan Kulon Progo

Penulis: Sri Cahyani Putri
Editor: Kurniatul Hidayah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satpol PP Kulon Progo merazia daging sapi tidak layak konsumsi yang tersimpan di lemari pendingin salah satu pedagang di Pasar Bendungan, Kamis (30/3/2023).

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Puluhan kilogram daging sapi tidak layak konsumsi ditemukan tersimpan di lemari pendingin milik salah satu pedagang di Pasar Bendungan, Kabupaten Kulon Progo. 

Temuan itu didapatkan saat petugas gabungan melakukan razia di pasar tersebut. 

Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum, Satpol PP Kulon Progo, Alif Romdhoni mengatakan, temuan berawal dari petugas Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo yang menginformasikan bahwa terdapat salah satu pedagang di Pasar Bendungan yang menawarkan dan menyimpan daging sapi tidak layak konsumsi. 

Baca juga: Anggota DPD RI Soal Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia: Apa Urgensi Kita Jadi tuan Rumah?

Selanjutnya, Satpol PP Kulon Progo menindaklanjuti informasi tersebut. Kemudian melakukan penyitaan terhadap 25 kg daging sapi yang tidak layak konsumsi atau busuk. 

Daging sapi busuk itu tersimpan di dalam lemari pendingin berukuran besar yang berada di kios salah satu pedagang. 

"Sehingga menjadi perhatian kita menjelang lebaran. Agar konsumen bisa terselamatkan dari dampak risiko peredaran bahan pangan yang tidak layak konsumsi baik sudah kadaluwarsa maupun busuk," ucap Alif di sela giat razia, Kamis (30/3/2023). 

Selain disita, Daging sapi busuk itu juga dimusnahkan.

Pemusnahan dilakukan oleh pedagang yang bersangkutan di tempat pemusnahan disaksikan oleh Satpol PP Kulon Progo.

Sebelumnya, kata Alif, dari pedagang juga sudah berencana untuk memusnahkan Daging sapi busuk secara mandiri.

Sehingga yang bersangkutan mencabut arus listrik lemari pendingin.

Karena daging busuk dalam kondisi membeku jadi sulit diambil. 

"Tadi kami juga dapatkan informasi dari pedagang di sebelah kios itu, dari semalam memang sudah mematikan freezernya. Jadi ada iktikad baik, hanya saja kami selaku petugas memastikan hingga titik akhirnya barang (daging sapi busuk) tidak konsumsi dan diolah lebih lanjut sehingga benar-benar dimusnahkan," kata Alif. 

Pasca temuan ini, Satpol PP Kulon Progo memberikan sanksi administratif kepada pedagang yang bersangkutan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Jadi pedagang yang berjualan benar-benar dengan cara yang baik, tanpa ada petugas kalau sudah tidak layak dilakukan pemusnahan," tegasnya. 

Satpol PP Kulon Progo bersama Dinas Kelautan dan Perikanan serta Dinas Pertanian dan Pangan setempat rutin menggelar razia untuk meminimalisir peredaran bahan pangan yang tidak layak konsumsi. 

Razia dilakukan sekali dalam sepekan di sejumlah pasar tradisional menjelang Ramadan. 

Seorang pedagang daging sapi, Bambang Yatimin mengakui jika daging sapi yang ia musnahkan sudah tidak layak konsumsi. 

Sebetulnya, ia juga sudah berupaya untuk memisahkan daging sapi busuk yang tersimpan di dalam lemari pendinginnya tersebut. 

"Memang sudah ada niatan, sekiranya sudah tidak layak konsumsi tidak mungkin saya jual. Karena (daging sapi) membeku maka saya cairkan dulu paling tidak 3 hari baru cair," ucapnya. 

Adapun pemusnahan ia lakukan dengan membakar daging sapi busuk itu kemudian dikubur menggunakan tanah.  

Pasca temuan ini tentunya bisa menjadi pelajaran bagi dirinya untuk memperbaiki ke depannya. 

"Yang jelas jadi bahan pelajaran buat saya untuk memperbaiki ke depannya. Kalau tidak kejadian gini tidak tahu makanya ada kejadian gini saya terima konsekuensi," ungkapnya. 

Baca juga: Anggota DPD RI Soal Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia: Apa Urgensi Kita Jadi tuan Rumah?

Diberitakan sebelumnya, petugas gabungan di pasar yang sama juga menemukan ikan teri nasi, cumi dan ikan blebekan terindikasi formalin. 

Temuan setelah petugas melakukan test kit formalin terhadap barang tersebut. 

Dengan adanya temuan itu, masyarakat diimbau agar lebih meningkatkan kewaspadaannya. (scp)

Berita Terkini