Ledakan di Magelang

KISAH Korban Ledakan Mercon Kaliangkrik Magelang Merangkak di Antara Puing-puing Bangunan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nailatul Mukhasanah korban selamat ledakan mercon | Penampakan lubang yang diduga sebagai sumber ledakan di Kaliangrik Magelang, Selasa (28/3/2023)

"Suara ledakan sangat besar sekali seperti bom, keras sekali.

"Saya menjerit meminta tolong sambil membaca Istighfar, tetapi di rumah tidak ada siapa-siapa.

Baca juga: Asal Usul Bahan Petasan yang Meledak di Kaliangkrik Magelang, COD Secang hingga Muntilan

"Saya kira itu kiamat soalnya itu ledakan besar sekali. Ledakan cuma sekali tapi langsung besar,"ucapnya sambil mengingat kejadian tersebut.

Seketika ledakan tersebut terjadi, lanjutnya, sebuah material yang diduga berasal dari atap rumah menimpa kepalanya.

Tak hanya itu, listrik pun padam membuat kondisi rumah menjadi gelap gulita.

"Kepala saya langsung pusing,material itu menimpa kepala saya dekat telinga kanan. Saya hanya bisa menangis.

"Kondisi sekitar gelap lampu mati dan tercium aroma seperti bau petasan. Di situ, saya langsung mencoba merangkak mencari jalan keluar rumah sambil menangis dan
menjerit minta tolong.

Sekitar 10 meter saya merangkak dari kamar menuju depan rumah,"ungkap siswi kelas X SMA Islam Sudirman Kalingkrik ini.

Ia melanjutkan, saat merangkak mencari jalan keluar yang diingatnya hanya Ibu dan Ayahnya.

Sambil merangkak, dirinya mengaku sudah banyak material rumahnya yang berjatuhan di lantai.

"Di bawah sudah banyak material genteng. Saya kira sudah kiamat itu.

"Alhamdulillah, saat merangkak itu tidak kena apa-apa jadi tidak ada luka. Yang saya ingat saat itu hanya kedua orang tua saya"terangnya.

Setelah berhasil merangkak dan sampai di depan pintu ke luar rumah, Nailatul Mukhasanah mengatakan, kondisi sekitar sudah berasap pekat.

Dirinya langsung ditolong oleh warga yang sudah ramai di lokasi tersebut.

"Saya langsung dibopong. Dan, dibawa ke Puskesmas. Sesampai di Puskesmas saat dirujuk untuk mendapatkan pengobatan di RSUD Tidar. Saya bersama dua orang korban lain
yakni Nurhayah dan Naela Janur,"tuturnya.

Ia mengatakan, sewaktu di rumah sakit langsung diberi oksigen, disuntik, dan diinfus juga. Sementara itu, untuk kondisinya sekarang dirinya mengaku sudah lebih baik.

"Sudah lebih baik, cuma masih ada pusing di kepala itu. Ini belum sekolah karena memang minta izin ke sekolah,"urainya.( Tribunjogja.com/Nanda Sagita)

Berita Terkini