Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 17 kali dengan jarak luncur maksimal 1,5 Km ke barat daya, Sabtu (18/3/2023).
Hal tersebut terlihat dalam pengamatan selama enam jam mulai 00.00-06.00 WIB oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ).
Kepala BPPTKG , Agus Budi Santoso mengatakan, secara meteorologi, cuaca cerah.
Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat.
Baca juga: Gunung Merapi Diguyur Hujan Deras, BPPTKG: Waspadai Banjir Lahar
Suhu udara 13-21 °C, kelembaban udara 66-85.5 persen dan tekanan udara 837.2-920.5 mmHg.
“Secara visual, gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 75-150 m di atas puncak kawah,” terangnya.
Gempa guguran terjadi sebanyak 37 kali dengan amplitudo 3-38 mm berdurasi 19.1-152.8 detik.
Hybrid/fase banyak terjadi sebanyak empat kali dengan amplitudo 3-4 mm, S-P 0,3-0,4 detik berdurasi 6,2-9,1 detik.
Vulkanik dangkal terjadi sebanyak 1 kali dengan amplitudo 31 mm berdurasi 8,9 detik.
Tektonik jauh terjadi sebanyak 1 kali dengan amplitudo 9 mm S-P : 36,61 detik, Durasi : 19,8 detik.
“Tingkat Aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga,” jelasnya.
Potensi bahaya saat ini, kata dia, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.
Sektor itu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Baca juga: Jalur Evakuasi Gunung Merapi yang Rusak di Sleman Didata
Pada sektor tenggara, sektor meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.