Kisah Inspiratif

Kisah Fadhil Siswa MAN 1 Yogyakarta yang Diterima di 5 Kampus Bergengsi di Luar Negeri

Penulis: Ardhike Indah
Editor: Kurniatul Hidayah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fadhil Mufti Putra Satria, siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Yogyakarta yang berhasil tembus di lima kampus luar negeri

Perjalanannya mendapatkan kursi di lima universitas itu tidaklah mudah.

Dia harus belajar bahasa Inggris untuk menyempurnakan keinginannya.

“Untuk belajar bahasa Inggris, kalau buat test nya kita dapet kursus dari pihak BIM, tapi kalau di luar itu, saya belajarnya lewat video YouTube, streaming musik, kadang-kadang nonton balapan juga bisa (belajar),” tuturnya.

Untuk bisa kuliah di luar negeri, setiap individu membutuhkan skor IELTS atau TOEFL IBT sekitar 6,5-7,0 atau 79-100.

“Kalau saya, dari pihak BIM dapat test TOEFL IBT, alhamdulillah saya dapat 96 dan gagalnya pas latihan saja, terus belajar lagi,” terang dia.

SIAPKAN MENTAL

Berangkat ke luar negeri di usia yang muda bukan menjadi hal mudah bagi Fadhil.

Satu hal yang ia fokuskan sekarang adalah mempersiapkan mental dan sejumlah urusan administrasi.

“Saya malah belum pernah ke LN, mbak. Betapa membingungkannya kehidupan ini,” tambahnya tertawa.

Ia berpikir panjang dan banyak. Bagaimana jika ia harus hidup sendiri saat kuliah?

Bagaimana jika tiba-tiba kangen orang tua?

Sebab, Kanada-Indonesia berjarak 22 jam dengan pesawat.

Perbedaan waktunya juga cukup signifikan, yakni 11 jam, Indonesia lebih dulu.

“Pastinya perbedaan bahasa juga kan perlu diantisipasi. Jadi, saya juga masih berlatih bahasa Inggris bukan hanya untuk tes saja tapi untuk berkomunikasi sehari-hari,” jelasnya.

Persiapan material juga tak kalah penting.

Fadhil membuat daftar apa saja yang akan dibawa, meski masih sedikit.

“Nabung juga untuk biaya tidak terduga, seperti koper kelebihan muatan, layover semaleman gatau mau nginep dimana, cari makanan halal yang murah. Itu aja sih,” tukasnya. (Ard)

Berita Terkini