TRIBUNJOGJA.COM - Gunung Merapi mengeluarkan rentetan awan panas guguran sebanyak 41 kali selama Minggu 11 Maret 2023.
Tahukah Anda riwayat erupsi Gunung Merapi sudah terjadi dari ratusan tahun lalu?
Tribunjogja.com merangkum riwayat erupsi Gunung Merapi sejak ribuan tahun lalu. Berikut catatannya:
1. Periode 3000-2500 tahun yang lalu
Gunung Merapi tercatat mengalami sekira 33 kali letusan. Tujuh diantaranya merupakan letusan besar.
Dari data yang tercatat, letusan besar terjadi sekali dalam 150-500 tahun.
Dalam jurnal berjudul Lintasan Sejarah Erupsi Gunung Merapi, salah satu letusan terbesar terjadi pada 4 Agustus 1672, yang memakan sekira 3 ribu korban jiwa dalam rentang 150 tahun.
2. Periode Merapi baru abad ke-19
Abad ke-19 merupakan periode Merapi baru, terjadi letusan yaitu pada tahun 1768, 1822, 1849 dan 1872.
Erupsi pada abad ini lebih besar dibandingkan abad ke-20, di mana awan panas mencapai 20 kilometer dari puncak.
Kemungkinan letusan besar terjadi di kurun 100 tahun. Sejak tahun 1768-1872, tercatat lebih dari 80 kali letusan.
Baca juga: Hingga Minggu Siang, Gunung Merapi Luncurkan 6 Kali Awan Panas Guguran Selama 6 Jam Pengamatan
3. Tahun 1930
Pada abad ke-20, Gunung Merapi tercatat dalam sejarah pernah mengalami letusan dahsyat yang bernama Wedhus Gembel.
Letusan ini memakan total korban yang tewas sebanyak 1.370 orang di 13 desa di sekitar Merapi.
Tidak hanya itu, ribuan hewan ternak milik warga juga mati akibat semburan awan panas Merapi.
4. Tahun 1954
Meskipun tak sedahsyat tahun 1930, namun tahun 1930 menjadi salah satu letusan Gunung Merapi yang memakan korban banyak.
Korban dapat mencapai 64 orang dan luka-luka sebanyak 37 orang.
Para pengungsi dari desa sekitaran Merapi akhirnya mendapat bantuan dari pihak kepolisian dan tentara RI yang mendirikan tempat pengungsian.
5. Tahun 1961
Letusan pada 8 Mei 1961 ini memakan korban sebanyak enam orang.
Akibat dari aktivitas hujan abu yang cukup besar membuat wilayah Kabupaten Sleman dan sekitarnya gelap gulita.
Saat itu, Merapi meletus berkali-kali dan selama hampir dua minggu berturut-turut.
6. Tahun 1994
Tahun ini dinilai memakan korban terbesar kedua setelah tahun letusan di tahun 1930-an.
Runtuhan kubah lava dengan volume 2,6 juta meter kubik, dengan munculnya awan panas sejauh 6,5 kilometer ke arah barat laut dan selatan mengakibatkan 69 orang tewas dan puluhan luka-luka.
Baca juga: Update Aktivitas Gunung Merapi Hari Ini Minggu 12 Maret 2023, Masih Erupsi, Status Tetap Siaga
7. Tahun 1998
Tahun 1998 juga meletus, tapi tidak memunculkan korban jiwa, karena awan panas mengarah ke atas.
Dikutip dari bpptkg.esdm.go.id, erupsi ini merupakan erupsi dengan arah yang baru sejak erupsi Merapi tahun 1957.
Aliran awanpanas meluncur ke arah hulu Sungai Blongkeng, dan Senowo yang berada di sisi barat Gunung Merapi.
Untungnya, peristiwa ini tidak menimbulkan korban jiwa yang serius.
8. Tahun 2001
Awal dari letusan ini ditandai dengan hadirnya wedhus gembel dan hujan abu.
Keduanya mengarah ke arah barat daya dengan jarak tempuh dampai enam kilometer.
Awan panas yang bergerak cepat pun mengakibatkan hutan pinus di Kandang Macan hangus terbakar.
Adapun semburan ke udara setinggi lebih dari lima kilometer dari puncak Gunung Merapi.
9. Tahun 2006
Dampak dari letusan pada tahun 2006 membuat rusaknya kawasan Kaliadem.
Selain itu, terdapat korban jiwa sebanyak dua orang relawan karena diterjang awan panas.
Munculnya letusan ditandai dengan gempa dan deformasi.
Setelah itu terjadi hujan abu vulkanik yang terjadi tiga hari di daerah Kota dan Kabupaten Magelang serta Kabupaten Sleman dan Jawa Tengah.
10. Tahun 2010
Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, R Sukhyar, pada saat itu, letusan Merapi 2010 ini adalah salah satu peristiwa yang terbesar dan terburuk.
Mulai ditetapkan awas segera Meletus pada Oktober, lalu dinaikan menjadi waspada pada September, hingga puncaknya pada 3 November 2010.
Letusan tersebut menjadi letusan terbesar selama 100 tahun terakhir.
Letusan mengakibatkan korban 337 orang meninggal dunia, puluhan desa rusak dan ratusan ribu orang pengungsi.
Baca juga: Apakah Jogja Aman Dikunjungi Setelah Erupsi Gunung Merapi Sabtu 11 Maret 2023? Ini Penjelasannya
11. Tahun 2021
BPPTKG mencatat, pada 27 Januari 2021, Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran sebanyak 52 kali, menjadi yang terbanyak dalam beberapa tahun belakangan.
Kemudian, pada 11 Maret 2023, gunung itu juga kembali memuntahkan rentetan awan panas guguran sebanyak 41 kali dalam sehari.
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )