Berita Jogja Hari Ini

Tiga Besar Calon Sekda DIY Bakal Jalani Fit and Proper Test dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X

Penulis: Yuwantoro Winduajie
Editor: Kurniatul Hidayah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Panitia seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Madya telah mengumumkan tiga besar calon Sekda DIY.

Mereka adalah Beny Suharsono yang menjabat Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah DIY, Singgih Raharjo yang kini menjabat Kepala Dinas Pariwisata DIY, dan Tri Saktiyana dengan jabatan Asisten Sekda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DIY, Amin Purwani mengatakan, setelah dinyatakan lolos tahap seleksi yang dilakukan, ketiganya perlu menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Baca juga: Dinas Pariwisata DIY Fokus Pada Tiga Poin Ini untuk Gaet Wisatawan Domestik dan Mancanegara

Setelahnya, panitia seleksi akan mengirimkan tiga nama tersebut ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

"Nanti bakal ada semacam pertemuan fit and proper dengan gubernur tetapi menunggu jadwal pak gubernur," kata Amin, Senin (6/3/2023).

Amin mengatakan, penetapan tiga besar calon sekda ditentukan berdasarkan total perhitungan skor dari tahap seleksi sebelumnya di mana tiap tahap seleksi memiliki bobot penilaian masing-masing.

"Dari awalnya seleksi administrasi, kemudian asesmen atau uji komprehensi, kemudian wawancara atau uji gagasan. Dari itu kemudian terpilih tiga besar," jelasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro menyebut Gubernur DIY sepenuhnya menyerahkan proses seleksi kepada pansel.

“Kita mencarikan sekda yang klop dengan Gubernur, yang cocok, karena itu kita harus tahu gubernur punya kriteria apa, yang kami bantu mencarikan tiga orang dari tujuh pelamar. Mau yang bagaimana yang cocok (dengan Gubernur),” terang Suhajar.

Suhajar mengatakan, jabatan sekda memiliki peran vital dalam pemerintahan sehingga dapat diumpamakan sebagai leher pada tubuh manusia. 

Adapun organisasi perangkat daerah sendiri bekerja seperti anggota tubuh manusia yang menopang antara satu dengan lainnya.

Kepala daerah atau gubernur berada di bagian kepala, sekda berada di bagian leher, sedangkan badan staf adalah tangan serta dinas adalah bagian kaki.

“Nah Sekda ada di leher, untuk menjembatani kepala dengan seluruh tubuh,” ungkap Suhajar. (tro)

Berita Terkini