TRIBUNJOGJA.COM, KYIV - Di tengah desakan pejabat Ukraina dan anggota konggres AS untuk mengirimkan bantuan jet tempur F-16, Presiden AS Joe Biden tiba-tiba melakukan kunjungan dadakan ke Kyiv.
Biden menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv pada Senin (20/2/2023) kemarin.
Dalam kunjungan tersebut, Biden menegaskan komitmen AS untuk memberikan bantuan persenjataan ke Ukraina untuk menghadapi invasi Rusia.
Bahkan bantuan yang akan diberikan oleh AS untuk Ukraina akan semakin diperbanyak.
Kunjungan Biden ke Kyiv ini merupakan yang pertama sejak Rusia menyerang Ukraina.
Dikutip dari Kompas.com, kedatangan Biden di Ukraina langsung disambut oleh Volodymyr Zelensky.
Saat Biden tiba, sirine serangan udara di Kyiv masih dalam posisi menyala kuat.
Namun hal itu tak menyurutkan niat Biden untuk bertemu dengan Volodymyr Zelensky dan menyatakan dukungan penuh ke Kyiv.
Kedua presiden juga dilaporkan mengunjungi Wall of Remembrance of the Fallen for Ukraine di Kyiv.
"Saat dunia bersiap untuk memperingati satu tahun invasi brutal Rusia ke Ukraina, saya berada di Kyiv hari ini untuk bertemu Presiden Zelensky dan menegaskan kembali komitmen kami yang tak tergoyahkan dan tak kunjung padam terhadap demokrasi, kedaulatan, dan integritas teritorial Ukraina," kata Biden dalam pidatonya, seperti yang dikutip Kompas.com yang melansir pemberitaan dari DW.
Baca juga: Parlemen AS dan Pejabat Ukraina Minta Joe Biden Segera Kirimkan Jet Tempur F-16 ke Kyiv
AS, kata Biden, akan memasok peralatan perang untuk Ukraina.
Mulai dari amunisi artileri, sistem anti-lapis baja, dan radar pengawasan udara.
Menurut laporan media-media yang dihimpun DW, paket bantuan baru itu bernilai sekitar 500 juta dollar AS (Rp 7,57 triliun).
Washington akhir pekan ini akan mengumumkan lebih banyak sanksi terhadap individu dan perusahaan yang terkait dengan mesin perang Rusia, tambahnya.
"Satu tahun kemudian, Kyiv berdiri. Dan Ukraina berdiri. Demokrasi berdiri," imbuh Biden dalam pidatonya di Istana Mariinsky, Kyiv.