TRIBUNJOGJA.COM - Nesting atau rantang makan merupakan alat khusus untuk memasak yang digunakan untuk kegiatan outdoor seperti menedaki gunung.

Istilah nesting identik dengan sebuah wadah seperti panci yang berukuran mini. Ada yang berbentuk kotak, ada pula yang berbentuk bulat.

Ukurannya sengaja dibuat tidak terlalu besar agar ringkas dan portabel. Bahkan, biasanya alat masak ini juga dipakai sebagai alat makan sekaligus sehingga membuatnya makin praktis.

Berikut ini adalah beberapa cara menggunakan nesting agar lebih praktis saat camping atau mendaki gunung.

1. Pilih ukuran nesting yang tepat

Nesting terdiri dari beberapa bentuk yang digunakan sesuai dengan kebutuhannya.

- Nesting tinggi

Nesting yang berukuran lebih tinggi tentu memiliki kapasitas yang juga lebih besar.

Ada yang berbentuk tabung, ada pula yang berbentuk kotak. Nesting ini sangat ideal untuk memasak nasi, membuat mi instan, atau masakan berkuah lainnya.

Namun, karena ukurannya yang tinggi, panas tidak dapat menyebar merata ke seluruh bagian. Oleh karena itu, nesting ini tidak direkomendasikan untuk menggoreng atau menumis.

- Nesting ceper

Nesting ceper memiliki permukaan lebar dan tidak dalam, nesting ini cocok digunakan untuk menggoreng atau menumis.

Nesting jenis ini memiliki tingkat efisiensi dan stabilitas termal yang tinggi. Namun, hindari memilih nesting yang terlalu lebar karena akan sulit disimpan.

- Cooking Set

Cooking set terdiri dari berbagai macam, ada piring, mangkuk, ceret dan lainnya.

2. Sesuaikan ukuran nesting dengan jumlah orang

Nesting biasanya memiliki variasi ukuran yang sesuai dengan jumlah porsi tertentu.

Untuk penggunaan satu orang, pilihlah nesting kecil dengan ukuran 500 ml hingga 900 ml.

Dengan ukuran tersebut, Anda bisa merebus air dan memasak mi instan.

Jika Anda ingin memasak air secara terpisah, bawalah nesting lain dengan ukuran yang lebih kecil. Dengan begitu, beban bawaan pun dapat diminimalkan.