2. Identik dengan hujan yang turun saat Imlek
Lantas, mengapa Imlek identik dengan hujan juga?
Tidak hanya warna merah, Imlek juga sering identik dengan hujan karena saat perayaan Imlek, pasti hujan turun.
Dilansir situs ABC, masyarakat Tionghoa percaya jika hujan saat Imlek dapat membawa keberuntungan dan kemakmuran.
Warga China meyakini semakin banyak hujan turun, maka semakin banyak keberuntungan yang akan mereka dapatkan.
Hal ini merupakan pertanda baik untuk mengawali Tahun Baru China.
Dengan demikian, hujan saat Imlek bagi masyarakat Tionghoa adalah pembawa keberkahan bagi hidup mereka.
Baca juga: 10 Contoh Kalimat Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2023 Dalam Bahasa Inggris untuk Rekan Kerja
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan alasan hujan saat Imlek.
Hal itu dikarenakan Imlek bersamaan dengan periode musim hujan saat Januari dan Februari.
Penghitungan hari dalam Imlek merupakan gabungan berdasarkan fase bulan mengelilingi bumi dengan bumi mengelilingi matahari (lunisolar).
Oleh karena itu, hari dalam tahun Imlek tidak sama dengan kalender Masehi ataupun Hijriah.
Saat momentum Imlek, sejumlah wilayah di Indonesia memasuki periode puncak musim hujan pada Januari-Februari, termasuk Jabodetabek.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan turunnya hujan pada waktu tersebut.
"Faktor-faktor tersebut dipicu aktifnya Gelombang Kelvin di sekitar wilayah Indonesia selatan ekuator, MJO (Madden Jullian Oscillation) yang diprediksikan mulai aktif kembali di sekitar Samudera Hindia barat Sumatera dalam periode akhir Januari, kemudian adanya pola-pola konvergensi (perlambatan angin) di Jawa bagian barat yang dapat memicu pertumbuhan awan hujan di sekitarnya," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanti, Kamis (19/1/2023).
3. Identik dengan buah jeruk