Tahun Baru Imlek 2023

KENAPA Imlek Identik dengan Warna Merah, Hujan dan Jeruk? Ini Penjelasan Lengkapnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KENAPA Imlek Identik dengan Warna Merah, Hujan dan Jeruk? Ini Penjelasan Lengkapnya

Konon, seekor binatang buas bernama Nian akan datang pada malam Tahun Baru Imlek untuk melahap penduduk desa, hewan ternak, dan tanaman.

Guna melindungi diri dari makhluk tersebut, masyarakat akan meletakkan makanan di depan pintu rumah mereka.

Harapannya Nian tidak akan menyakiti siapa pun setelah menyantap makanan tersebut.

Nian sendiri digambarkan sebagai makhluk setengah banteng dengan kepala mirip singa.

Meski dianggap sebagai hewan buas, Nian rupanya takut pada tiga hal, yaitu api, kebisingan, dan warna merah.

Tidak heran, Imlek didominasi dengan warna merah untuk menghalau hewan buas, simbol hal buruk.

Sejak saat itu, warna merah dianggap sebagai pembawa rezeki dan keberuntungan.

Tak sedikit pula orang Tionghoa yang menghiasi rumahnya dengan warna merah untuk mengusir roh jahat dan binatang buas seperti Nian.

Selain merah, Imlek juga identik dengan warna kuning keemasan.

Bagi masyarakat Tionghoa, warna emas melambangkan kekayaan, penerangan, dan kemakmuran.

Selama Tahun Baru Imlek, kedua warna tersebut menyatu untuk menarik aura positif agar tahun yang akan datang berjalan lebih baik.

Sementara itu, warna kuning sering kali dihubungkan dengan keceriaan dan kebahagiaan.

Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, warna kuning atau emas memiliki makna sebagai pencerahan, intelektual, optimisme, ketegasan, dan kejayaan.

Pada masa Dinasti Ming dan Qing, warna kuning adalah warna eksklusif yang hanya diperuntukkan bagi istana kekaisaran.

Mereka menggunakan pakaian berwarna kuning, baik di rumah maupun pertemuan umum.

Halaman
1234

Berita Terkini