Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Kasus pembunuhan tiga anggota keluarga di Dusun Prajen, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang terus bergulir.
Fakta-fakta terbaru pun terus bermunculan dibeberkan oleh pihak kepolisian.
Korban merupakan satu anggota keluarga terdiri dari ayah bernama Abbas Ashari (58), ibu bernama Heri Riyani (54), dan anak sulung bernama Dhea Chairunisa (25).
Baca juga: KPU Purworejo Akan Gelar Tes Tertulis 3 Sesi Perhari, Diikuti 570 Calon PPK
Tragisnya, mereka dibunuh ditangan DDS (22) yang tak lain adalah anak bungsu dan adik dari para korban.
Pemuda berusia dua puluh dua tahun itu memasukkan zat sianida kedalam minuman keluarganya.
Atas kejadian ini, pihak keluarga meminta agar tersangka dihukum setimpal dengan perbuatannya.
Hal itu disampaikan oleh Agus Kustiardo yakni kakak kandung dari korban Heri Riyani saat dihubungi Tribunjogja.com melalui sambungan telepon pada Senin (05/12/2022) malam.
"Kami dari dua pihak keluarga , baik dari keluarga besar Almarhum Pak Abas yang di Jogja serta keluarga adik saya Almarhumah Heri Riyani di Magelang sudah berembuk kemarin malam tepat tujuh hari kepergian mereka. Kami sepakat menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada pihak berwajib, sudah kami relakan. Pastinya tersangka harus dihukum setimpal dengan apa yang dilakukannya. Dari kami dua pihak keluarga tidak ada pembelaan untuk tersangka. Harus menjalani hukuman, orang melanggar hukum mau seenaknya tidak bisa," tuturnya.
Ia menambahkan, hingga saat ini pihaknya masih menyimpan kesedihan yang dalam atas kepergian para korban.
Bahkan, masih belum menyangka para korban yang dikenalnya orang baik itu sudah pergi untuk selama-lamanya.
"Masih merasa kehilangan kesedihan masih ada. Masih terpukul semua kami di sini. Sedih-sedih, ibaratnya sudah jatuh tertimpa tangga lagi. Siapapun pasti akan miris dengan kejadian ini,"ujarnya dengan suara lirih menahan tangis.
Ia pun mengingat kembali kejadian tragis itu. Tak pernah terbayangkan olehnya bahwa keponakannya sendirilah dalang dari pembunuhan sadis ini.
Baca juga: Kediaman Erina Gudono Didatangi Pihak PLN Guna Memastikan Keamanan Kelistrikan
"Tersangka itu benar-benar pandai bermain karakter, sampai saya tidak menyangka ada rencana ini. Memang saat peristiwa itu terjadi tersangka tidak ada mimik rasa berduka. Padahal, saya yang baru ditelpon saja langsung lemas sampai sekarang, kalau diingat-ingat kejadian itu lagi, "urainya.
Bahkan, hingga saat ini kedua keluarga masih enggan menjenguk tersangka yang sudah ditahan di Mapolresta Magelang.
"Belum pernah (menjenguk tersangka), ya paling nantilah kalau sudah tidak loro hati. Itupun bukan menjenguk karena iba dengan tersangka, tetapi lebih ke hal lain yang perlu diselesaikan secara keluarga," urainya. (ndg)