Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi teramati mengeluarkan satu kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 1,5 Km ke barat daya, Sabtu (26/11/2022).
Hal tersebut terlihat dalam pengamatan selama enam jam mulai 00.00-06.00 WIB oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ).
Kepala BPPTKG, Agus Budi S mengatakan, gunung api dengan ketinggian 2968 mdpl tersebut, secara meteorologi, cuacanya cerah dan berawan.
Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat.
Baca juga: Update Gunung Merapi 24 November 2022 : Tercatat 1 Kali Guguran Lava Pijar ke Barat Daya
Suhu udara 16-21 °C, kelembaban udara 77-98 persen, dan tekanan udara 625-758 mmHg.
“Secara visual, gunung jelas, kabut 0-II hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-100 m di atas puncak kawah,” bebernya.
Gempa guguran terjadi sebanyak 8 kali dengan amplitudo 3-19 mm berdurasi 32,7-115,7 detik.
Hybrid/fase banyak berjumlah 24 kali dengan amplitudo 3-10 mm, S-P 0,3-0,4 detik berdurasi 6,2-7,7 detik.
Vulkanik dangkal terjadi sebanyak empat kali dengan amplitudo 35-70 mm berdurasi 10,2-12 detik.
Sementara, vulkanik dalam terjadi sebanyak 15 kali dengan amplitudo 3-5 mm, S-P 0,4-0,7 detik berdurasi 6,5-7,9 detik.
“Tingkat Aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga,” ujarnya lagi.
Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan Empat Kali Guguran Lava Pijar, Jarak Luncur 1,5 Km ke Barat Daya
Dia menjelaskan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.