Bevan mengklaim bahwa dia ingin membuktikan teori konspirasi UFO, dan menurut BBC, kasusnya mirip dengan kasus Gary McKinnon.
5. Michael Calce
Pada Februari 2000, Michael Calce yang berusia 15 tahun atau yang dikenal sebagai "Mafiaboy", menemukan cara untuk mengambil alih jaringan komputer universitas.
Dia menggunakan sumber daya gabungan tersebut untuk meretas mesin pencari nomor satu saat itu, yakni Yahoo.
Dalam waktu satu minggu, Calce juga dengan mudah meretas Dell, eBay, CNN, dan Amazon dengan menggunakan serangan distributed-denial-of-service (DDoS) yang membuat server perusahaan kewalahan dan menyebabkan situs web mereka mogok.
Peretasan yang dilakukan Calce ini pun jadi sorotan dunia. Banyak orang jadi bertanya-tanya, jika situs web terbesar di dunia—bernilai lebih dari $1 miliar—dapat dengan mudah diretas, apakah ada data online yang benar-benar aman?
Kemampuan peretasan Calce ini bisa dibilang turut munculnya undang-undang kejahatan dunia maya kala itu.
Baca juga: Dokumen Surat Menyurat Milik Presiden Jokowi Diretas Hacker Bjorka?
6. Kevin Poulsen
Pada tahun 1983, Poulsen yang masih berusia 17 tahun (alias Dark Dante) meretas ARPANET, jaringan komputer Pentagon.
Dengan mudah Poulsen ditangkap namun pemerintah memutuskan tidak menuntutnya karena masih di bawah umur. Ia hanya mendapatkan peringatan dari pihak kepolisian Amerika Serikat (AS).
Namun kejadian tersebut tidak menyurutkan keinginan Poulsen untuk kembali melakukan peretasan.
Pada tahun 1988, Poulsen meretas komputer federal dan menggali file yang berkaitan dengan presiden yang digulingkan, Ferdinand Marcos. Peretasan yang dilakukannya kembali ketahuan, namun Poulsen berhasil kabur.
Di tengah pelariannya, Poulsen kembali meretas file pemerintah dan mengungkapkan sebuah rahasia.
Pada 1990, dia juga sempat dia meretas sebuah kontes di stasiun radio. Ia memastikan diri sebagai penelepon ke-102 yang dapat memenangkan hadiah Porsche baru, paket liburan dan uang 20.000 dollar AS>