TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Abdillah Nabihah Tajusa dan Alfathania Alamanda, duet atlet Kota Yogyakarta sukses runtuhkan dominasi Sleman di cabang olahraga panjat tebing speed classic mix Porda XVI DIY 2022.
Dalam ajang olahraga dua tahunan itu, Abdillah dan Alfathania berhasil menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 48,94 detik.
Atas hasil tersebut mereka berhak atas medali emas.
Sementara medali perak diraih pasangan Rafif Kawindra dan Mauhibbah Goniyya Ulya dari Bantul dengan menorehkan 57,83 detik.
Sedangkan medali perak diraih pasangan asal Kulon Progo , Widiatama Adi Sucipto dan Wartini yang mencatatkan waktu 77,35 detik.
Baca juga: Rahmayuna Fadillah Sumbang 1 Medali Emas Panjat Tebing Porda DIY Bagi Sleman
"Senang sekali bisa menang, tapi bisa dibilang kita ini sangat beruntung bisa dapat medali emas. Lawan kita paling berat dari Sleman jatuh sehingga catatan waktunya tidak dihitung. Hasilnya kita yang juara," kata Abdillah kepada Tribunjogja.com tempo hari.
Dalam perlombaannya, atlet Sleman yang diwakili Seto dan Rahmayuna Fadillah memang sempat unggul cukup jauh dari peserta lain di Lane A.
Sayangnya waktu masuk Lane B, Rahmayuna justru terjatuh hingga membuat catatan waktu keduanya tidak dihitung.
Asal tahu saja, Seto dan Rahmayuna adalah atlet panjang tebing yang sudah punya banyak pengalaman di kejuaraan nasional maupun internasional.
Misal pada tahun 2018 lalu, Seto adalah wakil Indonesia di perhelatan Asian Games, sementara Rahmayuna adalah wakil DIY di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua tahun lalu.
Selain itu, kedua atlet Sleman ini memang punya keahlian khusus untuk mengikuti nomor speed classic.
Lain hal dengan Abdillah dan Alfathania, keduanya adalah atlet yang masih duduk di kelas 8 SMP.
Mau bagaimanapun, perlombaan tetaplah perlombaan. Siapa yang mencapai target dan tercepat, dialah yang keluar sebagai juara.
Dalam kasus ini Abi (panggilan Abdilah) dan Alfa (panggilan Alfathania) berhasil mengalahkan wakil Sleman dengan catatan waktu yang mereka buat sendiri.
"Tidak sangka juga. Awalnya saya kira mustahil bisa dapat medali, kalau saya inginnya perunggu saja, ekspektasi saya tidak setinggi ini. Strategi yang kita buat juga spontan saja. Karena ini baru pertama kali dapat nomor mix," katanya.
Meski demikian, kedua atlet Kota Yogyakarta ini tidak bisa dianggap sembarangan.
Mereka sudah mulai berlatih panjat tebing saat usianya baru menginjak 3 tahun.
Masa depan cerah bagi keduanya asalkan sungguh-sungguh dalam berlatih, dan punya keinginan kuat untuk berkompetisi dengan atlet panjat tebing lainnya di masa depan.
Baca juga: Kerja Keras Atlet Panjat Tebing Sleman Demi Perkuat Timnas Indonesia
Perolehan Medali Panjat Tebing Kota Yogyakarta Lebihi Target
Dengan suksesnya Abi dan Alfa pada ajang Porda XVI DIY, membuat perolehan medali emas Kota Yogyakarta melampaui target.
Tercatat kontingen Kota Yogyakarta memperoleh empat medali emas, empat medali perak dan tiga medali perunggu.
Pada Porda kemarin, empat medali emas tim panjat tebing Kota Yogyakarta dipersembahkan oleh, Tri Satya dan Ansya Syira Aswa di nomor lead tim mix, Ansya Syira Aswa, Tarissa Preity, Taqiyya Nur Aziza (tim lead putri), Abdillah Nabihah Tajusa dan Alfathania Alamanda (speed klasik mix), Ansya Syira Aswa (combine putri).
Ketua Pengkot FPTI Yogya, Ipung Purwandari, Minggu (11/9/2022) menjelaskan, sejak awal persiapan menuju Porda DIY, tim FPTI Yogya mencanangkan target 2 medali emas.
Hal tersebut dikarenakan salah satu atlet andalannya, Lintang Sukma tidak bisa ikut karena bergabung dengan program pemusatan latihan nasional (Pelatnas).
Tak bisa bergabungnya Lintang di ajang Porda DIY karena dipanggil di Pelatnas ini bagi Ipung tak menjadi halangan untuk meraih prestasi di Porda tahun ini dan justru menjadi kebanggaan bagi FPTI Yogya dan Kota Yogya.
"Untuk Lintang, biarkan dia menjadi atlet nasional yang cemerlang dan berprestasi. Kami bangga karena lintang awalnya menjadi binaan FPTI Yogya," cetusnya.
Dengan tak bisa diturunkannya Lintang di ajang Porda, maka FPTI Yogya melakukan persiapan kepada atlet-atlet lainnya secara serius untuk bisa terus berprestasi di Porda DIY.
Dengan persiapan maksimal dan dukungan dari semua pihak, mulai dari orang tua atlet, pelatih, pengurus, KONI Kota Yogya selaku pembina, dan Pemkot Yogya, target yang dicanangkan mampu dipenuhi.
Baca juga: Sleman Juara Umum Porda XVI DIY 2022, Tagline Sembada Hattrick Lagi Jadi Kenyataan
"Semua ini hanya karena kerja keras tim, dan kemurahan dari Tuhan kita akhirnya dapat melebihi target. Dengan kasih sayang dan kedekatan ke atlet dan semua yang terlibat, semua bisa meraih prestasi tertinggi karena semua menjadi semangat dan akhirnya hasilnya sungguh luar biasa," ungkap Ipung.
Torehan empat medali emas bagi tim panjat tebing Kota Yogyakarta ini menurut wanita yang kesehariannya menjabat sebagai anggota DPRD Kota Yogya ini juga sangat luar biasa karena program latihan para atlet terganggu dengan pemindahan tempat latihan.
"Kemarin sempat terganjal dengan pemindahan tempat latihan. Tapi sejak awal selalu saya tekankan fokus dan berdoa itu kunci keberhasilan. Terima kasih doa masyarakat Kota Yogyakarta," kata dia.
Kedepan, Ipung mengaku, dengan keberhasilan melebihi target ini, pihaknya akan berusaha untuk pemerintah menyiapkan wall lain yang belum dimiliki FPTI Yogya untuk memaksimalkan program latihan.
"Kami akan minta wall yang belum tersedia, karen atlet kita seharusnya bisa mendapat lebih mendali lagi andai sarananya sudah ada. Kita harus selalu hadir di tengah-tengah mereka," tutupnya. ( Tribunjogja.com )