Ditemukan bahwa mereka yang kurang tidur mengalami sakit kepala yang lebih sering dan parah. Namun, terlalu banyak tidur juga terbukti memicu sakit kepala.
Sehingga, membuat tubuh mendapatkan durasi waktu tidur yang cukup penting untuk mengatasi sakit kepala dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Mengutip Cleveland Clinic, kebutuhan tidur manusia secara spesifik dibagi dalam 9 kategori, menurut National Sleep Foundation, yaitu:
- Bayi baru lahir (0-3 bulan): 14-17 jam.
- Bayi (4-11 bulan): 12-15 jam.
- Batita (1-2 tahun): 11-14 jam.
- Balita atau anak-anak prasekolah (3-5 tahun): 10-13 jam.
- Anak usia sekolah (6-13 tahun): 9-11 jam.
- Remaja (14-17 tahun): 8-10 jam.
- Dewasa awal (18-25 tahun): 7-9 jam.
- Dewasa (26-64 tahun): 7-9 jam.
- Lansia (65 tahun ke atas): 7-8 jam.
4. Kompres kepala dengan air dingin
Mengutip Healthline, kompres kepada dengan air dingin dapat menjadi cara sederhana untuk mengatasi sakit kepala. Sebab, kompres air ingin atau beku ke daerah leher atau kepala dapat berfungsi untuk:
- Mengurangi peradangan
- memperlambat konduksi saraf
- Menyempitkan pembuluh darah.
Semua fungsi itu dapat membantu mengurangi sakit kepala. Dalam satu penelitian pada 28 wanita, mengoleskan gel pack dingin ke kepala secara signifikan mengurangi nyeri migrain.
Untuk membuat kompres dingin secara alami, caranya isi kantong kedap air dengan es dan bungkus dengan handuk lembut.
Lalu, tempatkan kompres ke bagian belakang leher, kepala atau pelipis untuk menghilangkan rasa sakit kepala.
5. Minum teh atau kopi berkafein
Mengutip Healthline, minum teh atau kopi berkafein terbukti dapat menjadi cara sederhana untuk mengatasi sakit kepala. Sebab, kafein dapat berperan dalam:
- Meningkatkan suasana hati
- Meningakatkan kewaspadaan
- Menyempitkan pembuluh darah
Semua faktor itu memiliki efek positif untuk meredadkan sakit kepala Teh atau kopi berkafein juga membantu meningkatkan efektivitas obat umum yang digunakan untuk mengobati sakit kepala, seperti ibuprofen dan acetaminophen.
Namun perlu dicatat, jika minum minuman berkafein itu semakin menjadi kebiasaan, ketika berhenti ada efek sampingnya berupa sakit kepala.