Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah suatu kondisi yang menyebabkan tubuh Anda memproduksi lebih banyak hormon androgen pria.
Akibat ketidakseimbangan hormon itulah, kista akan terbentuk di ovarium. Hal ini bisa membuat ovulasi tidak teratur, sehingga Anda terlambat menstruasi.
Bahkan, pada sebagian kasus, PCOS bisa membuat siklus menstruasi Anda benar-benar berhenti total.
Jika mengalami hal yang tidak biasa, jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke dokter.
Baca juga: Jangan Ada Stigmatisasi, Ibu Perlu Tingkatkan Edukasi Menstruasi kepada Anak Perempuan
5. Penggunaan alat kontrasepsi
Anda bisa mengalami perubahan siklus menstruasi saat Anda mengaktifkan atau menonaktifkan alat kontrasepsi seperti pil KB.
Sebab, pil KB mengandung hormon estrogen dan progestin yang mencegah ovarium melepaskan sel telur.
Diperlukan waktu hingga enam bulan setelah menghentikan konsumsi pil KB agar siklus menstruasi Anda bisa lancar lagi.
Jenis kontrasepsi lain seperti yang dimasukkan dalam tubuh atau disuntikkan ke dalam tubuh juga dapat menyebabkan keterlambatan menstruasi.
Baca juga: Apakah Cairan yang Keluar Sebelum Orgasme Bisa Picu Kehamilan? Ini Penjelasannya
6. Penyakit kronis
Perubahan siklus menstruasi bisa disebabkan oleh sejumlah penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit celiac.
Perubahan gula darah memiliki hubungan dengan perubahan hormonal. Karena itu, diabetes yang tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan menstruasi jadi tidak teratur.
Sementar aitu, penyakit celiac bisa menyebabkan peradangan yang berakibat pada kerusakan usus kecil. Hal ini dapat menghalangi tubuh menyerap nutrisi penting.
Akibatnya, Anda jadi terlambat menstruasi.
7. Perimenopause dini
Kebanyakan wanita mulai menopause antara usia 45 hingga 55 tahun.
Namun, ada juga wanita yang sudah mengalami gejala menopause sekitar usia 40 tahun atau lebih awal. Hal ini disebut sebagai perimenopause dini.
Artinya, persediaan sel telur semakin menipis. Inilah yang menyebabkan Anda terlambat haid atau tidak haid sama sekali dalam sebulan.