Update Berita Gunung Merapi

Update Gunung Merapi 3 Januari 2022, Tak Ada Guguran Lava Pijar dan Awan Panas Pagi Ini

Penulis: Ardhike Indah
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Merapi dilihat dari kawasan Kaliurang

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi tidak mengeluarkan guguran lava pijar maupun awan panas, Senin (3/1/2022).

Hal tersebut terlihat dalam pengamatan enam jam oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), mulai pukul 00.00-06.00 WIB.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, secara meteorologi, cuaca cerah, berawan, dan mendung.

“Angin bertiup lemah ke arah timur dan barat. Suhu udara 13.5-21 °C, kelembaban udara 77-98 %, dan tekanan udara 568-717 mmHg,” ungkapnya.

Baca juga: UPDATE Gunung Merapi 2 Januari 2022: Terpantau Landai, Pagi Ini Tak Ada Guguran Lava Pijar

Secara visual, gunung jelas, kabur 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III.

Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 20-25 m di atas puncak kawah.

Gempa guguran terjadi sebanyak 38 kali dengan amplitudo 4-9 mm dengan durasi 27,8-141 detik.

Hembusan terjadi sebanyak 1 kali dengan amplitudo 4 mm berdurasi 18,4 detik.

Gempa hybrid/fase banyak terjadi sebanyak 4 kali dengan amplitudo 3-4 mm, S-P 0,4-0,6 detik, berdurasu 5,4-7,2 detik.

“Saat ini tingkat aktivitas Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga,” katanya.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya.

Cakupan potensi sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Baca juga: BPPTKG Ukur Volume Kubah Barat Daya Gunung Merapi Capai 1,65 Juta Meter Kubik

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. 

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. 

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan. 

Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi. 

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tambahnya. ( Tribunjogja.com )

Berita Terkini