Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 2 Januari 2022: Terpantau Landai, Pagi Ini Tak Ada Guguran Lava Pijar

Aktivitas Gunung Merapi terbilang landai sepanjang pengamatan pukul 00:00-06:00 WIB, Minggu (2/1/2022). Tak terpantau guguran lava pijar maupun Awan

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Kurniatul Hidayah
Tangkapan Layar
Visual Gunung Merapi 2 Januari 2022 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Aktivitas Gunung Merapi terbilang landai sepanjang pengamatan pukul 00:00-06:00 WIB, Minggu (2/1/2022).

Tak terpantau guguran lava pijar maupun Awan Panas pada rentang pengamatan tersebut.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan secara meteorologi cuaca berawan dan mendung.

Baca juga: Pakai Jersey Kebanggaan, Begini Gaya Raisa Semangati Indonesia Setelah Jadi Juara Dua Piala AFF 2020

"Angin bertiup lemah ke arah timur dan barat. Suhu udara 14-22 °C, kelembaban udara 59-98 persen, dan tekanan udara 568-718 mmHg," ungkapnya, Minggu (2/1/2022).

Hanik Humaida menambahakan, secara visual Gunung Merapi terpantau kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III.

"Asap kawah tidak teramati," terang Hanik Humaida.

Untuk aktivitas kegempaan Gunung Merapi tercatat Gempa guguran sebanyak 30 kali, amplitudo 3-15 mm, durasi 24.4-138.8 detik.

Gempa hembusan sebanyak 1 kali, amplitudo 6 mm, durasi 24.7 detik.

Gempa hybrid atau fase banyak sebanyak 1 kali, amplitudo 17 mm, S-P 0.48 detik, durasi 8.6 detik.

"Tingkat aktivitas Gunung Merapi masih di Level 3 atau Siaga," beber Hanik Humaida.

Sementara itu, BPPTKG mengeluarkan rekomendasi berupa bahaya saat ini berupa guguran lava dan Awan Panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Baca juga: Timnas Runner Up Piala AFF 2020, Atta Halilintar: Terimakasih Sudah Berjuang Indonesia

Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Kur)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved