Jenderal Andika Perkasa juga menuturkan, di satu sisi, visi tersebut menunjukkan bahwa TNI juga memiliki keterbatasan dan kelebihan.
Baca juga: Presiden Jokowi Pilih Jenderal Andika Perkasa sebagai Calon Tunggal Panglima TNI, Ini Alasannya
Baca juga: Rekam Jejak dan Sosok Jenderal Andika Perkasa yang Ditunjuk Presiden Jadi Calon Tunggal Panglima TNI
Ia menyebutkan, TNI bisa saja ingin profesional tetapi harus melalui proses yang terus dibangun.
"Saya ingin masyarakat kita melihat TNI ini sebagai organisasi yang apa adanya, dengan segala kekurangan dan perbaikan yang harus kami jalani," kata dia.
Namun, di sisi lain, Andika menuturkan, hal itu bukan berarti TNI tidak bisa berbuat apa-apa.
"Tetap banyak yang bisa kita laukan karena memang sebagai orang yang punya keterbatasan pun juga kita pasti punya cara yang berbeda dalam, misalnya, mengejar apa yang harus kita selesaikan," katanya.
8 Fokus Tugas
Dalam kesempatan tersebut, Jenderal Andika Perkasa juga memaparkan delapan fokus implementasi ketika menjadi Panglima TNI.
Pertama, penguatan pelaksanaan tugas-tugas TNI yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan.
"Terpenting bagi saya, adalah bagaimana kita melaksanakan tugas TNI lebih mengembalikan kepada peraturan pada perundangan yang ada," paparnya.
"Tugas-tugas yang sudah kami laksanakan selama ini sudah diatur dalam Undang-Undang, tetapi memang detailnya, implementasinya yang saya melihat masih banyak keleman-kelemahan," imbuh Jenderal Andika Perkasa.
Sehingga, itulah yang menjadi prioritas dari calon panglima TNI ini.
Kedua, penguatan operasi pengamanan perbatasan darat, laut, dan wilayah udara.
Ketiga, peningkatan kesiapsiagaan satuan TNI untuk tugas OMP dan OMSP.
"Ini juga fokus, karena sebetulnya banyak yang bisa dilakukan untuk jauh lebih siap," ujar Jenderal Andika Perkasa.
Keempat, ialah peningkatan operasional siber.