Update Berita Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 22 Oktober 2021: Luncurkan 9 Kali Guguran Lava Pijar 1,8 Km ke Barat Daya

Penulis: Ardhike Indah
Editor: Kurniatul Hidayah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Visual Gunung Merapi 22 Oktober 2021

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Aktivitas Gunung Merapi pagi ini mengeluarkan guguran lava pijar 9 kali dengan jarak maksimal 1,8 Km ke arah barat daya, Jumat (22/10/2021).

Hal tersebut teramati oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dalam pengamatan enam jam, mulai 00.00-06.00 WIB.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, secara meteorologi, cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 14-21 °C, kelembaban udara 68-97 %, dan tekanan udara 655-720 mmHg.

Baca juga: BREAKING NEWS: Seorang Mahasiswi Ditemukan Meninggal di Kamar Kos di Depok Sleman

“Gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50-100 m di atas puncak kawah,” tuturnya.

Gempa guguran terjadi sebanyak 76 kali dengan amplitudo 3-40 mm berdurasi 13-186 detik.

Gempa hybrid/fase banyak berjumlah 2 kali dengan amplitudo 2-5 m S-P 0,3-0,4 detik berdurasi 6-9 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini masih berada di level III atau siaga,” ungkapnya.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya.

Cakupan potensi bahaya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Baca juga: Info Prakiraan Cuaca BMKG DI Yogyakarta 22 Oktober 2021, Potensi Hujan Merata Nanti Siang

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.

Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tandasnya. (ard)

Berita Terkini